KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyatakan hingga saat ini, belum ada tanda-tanda penyebaran polio ke luar daerah selain di Kabupaten Pidie, Aceh.
"Sampai saat ini, kita belum lihat adanya penyebaran. Tidak menyebar, namun harus diperhatikan pada daerah yang cakupan imunisasi polionya rendah," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dihubugi, Selasa (22/11).
Berdasarkan data Kemenkes, terdapat beberapa provinsi selain Aceh yang cakupan vaksinasi inactivated polio vaccine (IPV) tergolong rendah. Di antaranya, Papua Barat, Maluku, Sumatra Barat dan Yogyakarta.
Baca juga: Kasus Polio di Pidie Aceh Bertambah Menjadi 3 Kasus
Nadia menjelaskan bahwa vaksinasi polio di wilayah Pidie akan dipercepat menjadi bulan ini. Mengingat, adanya penambahan 2 kasus polio, sehingga totalnya mencapai 3 kasus.
"Vaksinasi polio di Aceh akan dimulai pada 28 November 2022," imbuhnya.
Di lain sisi, epidemiolog dari Universitas Indonesia, Masdalina Pane, menekankan selain adanya imunisasi polio, pemerintah juga harus memutus sirkulasi virus polio dengan memperbaiki fasilitas MCK di tengah masyarakat.
Baca juga: KLB Polio, Dinkes DKI Intai Potensi Kasus di 194 RS
Menurutnya, kemunculan polio karena virusnya masih bersirkulasi di lingkungan, serta diperparah hygiene sanitasi yang buruk. Imunisasi juga memiliki kontribusi terhadap ketahanan anak. Namun, selama virusnya masih bersirkulasi, risikonya tetap besar.
"Untuk memutus sirkulasi virus dan memusnahkan virusnya, tentu saja dengan perbaikan infrastruktur dan menghilangkan ODF," tutur Aulia.(OL-11)