21 November 2022, 22:40 WIB

Kementerian Kesehatan dan Astra Berkolaborasi Mengoptimalkan Posyandu


Bayu Anggoro |


UPAYA Pencegahan terhadap penyakit menjadi hal penting dalam
menjalani kehidupan. Selain akan menjaga kualitas hidup, kesehatan yang
terjaga pun dipastikan tidak menguras biaya untuk pengobatan.

Pernyataan itu diungkapkan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi. Ia menjelaskan, upaya promotif dan preventif terkait kesehatan harus ditingkatkan lagi. Ini sangat penting agar semakin banyak warga yang sadar tentang perlunya menjaga kesehatan

"Kalau sudah sakit, akan jadi mahal. Kualitas kehidupan pun akan
berkurang," katanya saat menghadiri Festival Kesehatan Astra 2022, di
Denpasar, Bali, (19/11).

Dalam kesempatan itu, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Astra
untuk mengoptimalkan layanan posyandu.

Menurut Maria sosialisasi kesehatan akan menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan begitu, warga yang sehat akan tetap sehat, sedangkan
yang sakit namun belum bergejala bisa langsung menjalani pengobatan.

Meski begitu, dia mengakui, pemerintah kesulitan jika hanya sendiri dalam mengoptimalkan upaya promotif dan preventif tentang kesehatan. Ini tidak terlepas dari ketersedian sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.

"Untuk kesehatan, kalau hanya mengandalkan puskesmas, minimal
perlu 300 ribu unit untuk menjangkau seluruh masyarakat," katanya.

Adapun jumlah puskesmas saat ini, menurutnya hanya berjumlah 10 ribu di
seluruh Indonesia. "Inipun perlu peningkatan standard dari setiap
puskesmas yang ada," ujarnya.

3.246 posyandu

Oleh karena itu, dia berharap adanya peran serta dari semua pihak
terkait upaya promotif dan preventif kesehatan. Peran inilah yang kemudian diambil Astra.

Astra sudah membina sejumlah posyandu agar bisa menghadirkan
pelayanan yang optimal. "Jadi posyandu dikuatkan pelayanannya. Melalui
kolaborasi dengan Astra, jika dulu hanya tiga vaksin, sekarang 11. Jika
dulu hanya ibu dan anak, sekarang melayani juga usia produktif dan
lansia," tandas Maria.

Melalui layanan posyandu tersebut, warga berusia produktif dan lansia
bisa melakukan pengecekan darah. "Jadi bisa segera diketahui penyakitnya kenapa," tambahnya.

Chief of Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk, Aloysius Budi Santoso, melalui Festival Kesehatan Astra ini pihaknya berkomitmen dalam berkontribusi terhadap kesehatan. "Ini menyasar seluruh siklus hidup manusia mulai sebelum lahir hingga lansia."

Melalui posyandu terintegritas ini, pihaknya bisa menyasar ibu, anak,
remaja dan lansia. "Bisa intervensi gizi dan program kesehatan
lingkungan terintegrasi."

Hingga saat ini, menurutnya,  Astra sudah membina 3.246 posyandu di
seluruh Indonesia. "Di dalamnya ada 11.608 kader posyandu dan 213 kader remaja," ucapnya.

Pada peringatan HUT Astra, perusahaan meresmikan posyandu lainnya
seperti posyandu prima berbasis masyarakat, yang semuanya melayani
aktivitas kesehatan, baik anak maupun keluarganya. "Demi Indonesia yang
lebih sehat," katanya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjelaskan,
kolaborasi antara unsur swasta ini menjadi sangat penting untuk
mengoptimalkan layanan kesehatan. "Semoga Festival Kesehatan Astra ini
menjadi pemicu peningkatan standar layanan kesehatan, terutama
posyandu," katanya. (N-2)

BERITA TERKAIT