19 November 2022, 12:00 WIB

Ini Pengertian Morfologi dalam Bahasa


Meilani Teniwut |

KATA morfologi mungkin saja asing di telinga kalian. Di dalam kajian linguistik atau ilmu kebahasaan, morfologi merupakan suatu ilmu tentang bentuk-bentuk dan pembentukan kata (Chaer, 2015, hlm. 3). 

Sementara itu, menurut Ramlan (2019, hlm. 29), morfologi adalah bagian ilmu bahasa yang mempelajari mengenai seluk-beluk kata dan pengaruh perubahan bentuk kata pada golongan dan juga arti kata.

Dengan kata lain, bisa dikatakan morfologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai seluk-beluk kata dan juga fungsi perubahan-perubahan bentuk tersebut, baik itu dalam fungsi gramatik atau arti kata berdasarkan konteks penggunaan, maupun fungsi semantik atau arti kata berdasarkan makna kamus/leksikal.

Baca juga: Ini Pengertian Autobiografi dan Ciri-cirinya

Nah, untuk lebih jelasnya lagi berikut ini penjelasannya yang telah di rangkum dari berbagai macam sumber.

Pengertian Morfologi

Morfologi adalah struktur kata suatu bahasa atau cabang linguistik yang mempelajari struktur kata suatu bahasa (Trask, 2007:178; Crystal, 2008: 314). 

Morfologi atau ilmu bentuk kata adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan pembentuk kata sebagai satuan gramatikal. 

Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. 

Dapat pula dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatikal maupun fungsi semantik.

Secara etimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata logi yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah, kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. 

Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.

Manusia adalah satu-satunya spesies yang memiliki bahasa. Ini membawa kita pada linguistik, atau studi tentang bahasa dan strukturnya. 

Morfologi merupakan pengatur dan penghubung dari unit-unit bermakna terkecil dalam suatu bahasa.

Setiap bahasa manusia bergantung pada suara. Ketika suara tertentu digabungkan dengan cara tertentu, kata, frasa, dan akhirnya kalimat dapat dibuat. Seperti itulah cara pesan dikirim dan diterima.

Untuk memahami morfologi, Anda perlu mengetahui istilah morfem, yang merupakan unit terkecil dari sebuah kata dengan makna. Morfem lebih dari sekadar huruf. Ketika sejumlah huruf disatukan menjadi satu bagian kata yang sekarang memiliki arti, maka Anda memiliki morfem.

Jenis Morfologi

1. Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)

Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai morfem bebas. 

Morfem bebas merupakan kata dasar yang dapat berdiri sendiri. Kata dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja, dll. 

Penggabungan morfem bebas dan morfem terikat akan membentuk kata jadian.

Afiksasi terdiri atas:

  • prefiks (ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
  • sufiks (–kan, –an, –i),
  • infiks (–el-, -em-, -er-), 
  • konfiks (ber-kan, ber-an, per-kan, per-an, per-i, pe-an, di-kan, di-i, me-kan, me-i, ter-kan, ter-i, ke-an), dan
  • simulfiks (memper-kan, memper-i, diper-kan, diper-i).

2. Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia

Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk ialah gabungan kata dasar yang telah bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru (Alisjahbana, 1953).

Contoh:

  • Keras+kepala = keras kepala
  • Kamar+mandi = kamar mandi
  • Mata+pelajaran = mata pelajaran
  • Kumis+kucing = kumis kucing

Kumis kucing dalam arti ‘sejenis tanaman’ adalah kata majemuk, tetapi kumis kucing dalam arti ‘kumis dari seekor kucing’ bukanlah kata majemuk.

Pokok kata (tidak bisa diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian mempunyai arti sendiri disebut pemajemukan.

3. Pengulangan (Reduplikasi)

Pengulangan atau redupliksai adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruh, maupun sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.

Misalnya, rumah-rumah dari bentuk dasar rumah. Setiap kata ulang sudah pasti memilki bentuk dasar. 

Kata-kata seperti sia-sia, mondar- mandir, dan lainnya dalam tinjauan deskriftif tidak dapat digolongkan kata ulang karena sebenarnya tidak ada satuan yang diulang. (OL-1)

BERITA TERKAIT