VARIAN Covid-19 kini semakin banyak, mulai dari Alpha, Beta, Delta, Kappa, hingga terbaru adalah Omikron yang kemudian muncul sub-variannya yaitu XBB dan XBC.
Covid varian XBB merupakan salah satu subvarian dari omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75 dengan mutasi di S1 dan 14 mutase tambahan di protein spike BA.2. Berdasarkan hasil laboratorium yang ada, menunjukkan XBB adalah varian dengan kemampuan tertinggi untuk menghindari antibodi hingga saat ini.
Varian XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India. Saat ini, varian XBB telah menyebar ke berbagai negara di penjuru dunia termasuk di Indonesia.
Kementerian Kesehatan menyatakan ditemukan 1 kasus varian XBB Covid-19 pertama di Nusa Tenggara Timur, kemudian ditemukan lagi 3 berlokasi di DKI Jakarta dan sisanya 1 pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.
Sedangkan XBC adalah rekombinan Delta (B.1.617.2) dan omikron BA.2 dan terdapat laporan berita internasional XBC telah menyebar di negara tetangga kita, Filipina, dengan total kasus sekitar 193 kasus. Sampai dengan saat ini pemerintah telah memperketat surveilans untuk kasus covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Varian Baru XBB Lebih Incar Orang Yang Belum Pernah Terpapar Covid-19
Ketua Satgas Covid IDI Dr dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan kepada seluruh masyarakat untuk perketat kembali protokol kesehatan. Mengingat kenaikan kasus yang terjadi akibat mulai kendurnya penerapan protokol kesehatan.
"Kasus covid ini semakin naik karena, pertama kita semakin longgar, kedua juga lupa mengawasi atau melindungi orang-orang yang berisiko tinggi yakni lansia (lanjut usia). Karena risiko perawatan untuk mereka besar bahkan meninggal juga besar. Selain itu dipengaruhi oleh aktivitas kehidupan yang sudah nyaris normal. Orang sudah ramai berkumpul, beramai-ramai. Kegiatan rapat, gathering offline dimana-mana dan lupa untuk protokol kesehatan. Silakan beraktivitas tetapi ketatkan protokol kesehatan. Karena covid ini masih berlangsung bahkan mengalami lonjakan kasus," ucap Erlina, Kamis (3/11).
Berikut hal-hal yang perlu diwaspadai dari varian XBB dan XBC:
- Penelitian menunjukkan subturunan omikron dengan mutasi pada spike, berhubungan dengan ikatan dengan ACE2 (angiotensin-converting enzyme-2) yang lebih baik dan aktivitas reaksi antibodi berupa plasma neutralizing yang lebih buruk terhadap virus dibandingkan varian sebelumnya.
- Omikron subturunan BA.2.75.2 menunjukan kemampuan penurunan reaksi antibodi yang lebih berat.
- Kombinasi dengan varian delta berisiko terjadinya gejala yang berat disertai penularan yang lebih tinggi, namun hal ini perlu dibuktikan dengan uji laboratorium.
- Penelitian menunjukkan obat antivirus covid-19 saat ini, yaitu remdesivir, molnupiravir, nirmatrelvir, bebtelovimab dan tixagevimab, cilgavimab masih efektif terhadap BA.2.75
- Penelitian menunjukkan dosis vaksin booster meningkatkan kemampuan antibodi untuk menetralisir subturunan omikron.(OL-5)