MEMBANGKITKAN kembali gairah memproduksi miniatur kapal, menjadi fokus Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) membantu menangani usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Hal itu sejalan dengan realisasi perjanjian kerja sama antara UPNVJ dan Pemerintah Kabupaten Indramayu, yang melibatkan dosen-dosen serta mahasiswa melaksanakan berbagai bentuk kegiatan. Realisasi itu berbentuk penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat di tiga desa di Kabupaten Indramayu.
Salah satu kegiatan yang diprakasai dosen dan mahasiswa fakultas teknik (FT) UPNVJ yang tergabung dalam tiga program studi (prodi) teknik mesin, teknik perkapalan, dan teknik industri adalah melakukan pendampingan terhadap UMKM Bumdes Berkah di Desa Pabean Udik, Kabupaten Indramayu. Salah satu produk yang dihasilkan ialah miniatur kapal yang dapat dijadikan sebagai cindera mata.
Terlebih saat ini produksi miniatur kapal UMKM Bumdes Berkah bisa dikatakan mati suri. Beberapa waktu terakhir para pengrajin tidak lagi berproduksi, karena rendahnya tingkat produksi serta kesulitan memasarkan produk mereka.
"Agar pengrajin kembali bergairah memproduksi miniatur kapal, kami akan melakukan pendampingan melalui serangkaian kegiatan. Dengan begitu kelak miniatur kapal yang diproduksi para pengrajin bisa menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas, serta dalam jumlah yang besar," ungkap Ketua Tim PkM FT UPNVJ Dr Ir Muchamad Oktaviandri MT IPM., ASEAN.Eng, kemarin. Adapun kegiatan pertama dilakukan pada 14-16 Oktober 2022.
Anggota UMKM Bumdes Berkah yang terlibat sangat antusias berdiskusi dengan tim. "Sebelum masuk ke sana (pemasaran), kami terlebih dahulu membekali pengrajin mengenai disain kapal yang sebenarnya. Dengan begitu ketika dibuatkan miniaturnya, mereka bisa menghasilkan miniatur yang proporsional berikut detailnya," imbuh anggota tim dari prodi teknik perkapalan Ir Amir Marasabessy MT.IPM.
Metode pelaksaan kegiatan terdiri dari empat bentuk aktivitas. Pertama, memberikan pembekalan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar desain kapal. Kedua, memberikan pelatihan proses manufaktur. Ketiga, memperkenalkan penggunaan sistem pengendalian jarak jauh dan praktik instalasinya. Keempat, memberikan pelatihan pemasaran secara e-comerce.
Kegiatan ini akan dilakukan berkelanjutan agar ada hasil nyata. Kegiatan berikutnya tim akan memberikan pengetahuan alat dan teknologi proses manufaktur. (RO/O-2)