DALAM rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Universitas Indonesia (UI) bersama guru besar dan para Iluni (Ikatan Alumni UI) mengadakan pagelaran karya seni berpuisi. Prof. Riri Fitri Sari ketua pelaksana acara Sumpah Pemuda dalam Karya dan Seni Guru Besar dan Alumni UI Berpuisi mengatakan acara itu bertujuan untuk mengingatkan para generasi muda akan perjuangan para pendiri bangsa ini.
"Ada 30 Guru Besar dan Alumni yang membacakan puisi secara bergantian, serta diselingi hepaning art dan beberapa atraksi. Harapanya akan membangkitkan kembali panji-panji ilmu dan seni di Universitas Indonesia", jelas Riri di gedung Makara Art Center UI, Sabtu (29/10).
Baca juga: Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Di Kabupaten Bogor
Riri menambahkan, ke depan pihaknya siap menyatukan tekad untuk negara dan bangsa. "Kita yang hidup dalam janji-janji kita nyatakan dalam sumpah pemuda satu nusa satu bangsa dan satu bahasa Indonesia."
Lebih lanjut Riri menegaskan dari 30 yang membacakan puisi ada 10 guru besar dan dekan serta 20 alumni UI, selama ini ruting mengikuti writing reading sociaty Indonesia dan di bantu maestro musik oleh Eka Budianta, Taufik Ismail, Muatafa Bisri dan banyak penyair lainya. Hadir juga budayawan Muhammad Sobary dalam orasi ilmiah.
Riri berharap, ini menjadi contoh regenerasi masa depan bersama sama menjada sumberdaya untuk masa depan yang cerah dengan terus berkarya dan berprestasi.
Leila Mona Ganiem Alumni UI yang tampil berpuisi mengatakan, bahwa semua anak bangsa harus mengobarkan semangat sebagai warga negara Indonesia. "Sumpah pemuda itu terus di ingat supaya menjadi darah daging dan menjadi energi anak anak muda berkarya."
Pada kesempatan sama Aning Katamsi alumni UI yang tampil bernyanyi mengatakan sebagai alumni UI dirinya sangat bangga hadir di acara sumpah pemuda. "Jadi kita ambil nilai nilai sejarahnya."
Selain itu juga Ade Solihat Alumni Sastra UI membeberkan, ini acara belum pernah ada sebelumnya dimana para guru besar, biasa mereka bergelut di bidang ilmu pengetahuan dan teori ini berdialog bersama dengan para alumni untuk menggelorakan kembali sumpah pemuda. "Ini kita menjadi bagian dimana kita pernah belajar di sini."
"Saya sangar senang punya sejarah disini dan besar disini diajak kembali dengan para guru kita tidak berdikusi teori tapi berpuisi bersama," jelas Ade. (A-1)