WARGA Desa Latung dan Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyambut kunjungan rombongan pelari Ultra Marathon Jelajah Timur dengan tarian adat Caci. Selain tarian asli Manggarai, warga juga menyuguhkan makanan khas daerah tersebut.
Sambutan meriah itu merupakan bentuk dukungan sekaligus apresiasi kepada para pelari yang berpartisipasi dalam kegiatan amal penggalangan dana untuk mewujudkan pengadaan air bersih di kedua desa tersebut.
Desa Latung dan Wae Codi berjarak sekitar 36 km dari ibu kota Kabupaten Manggarai, Ruteng. Melewati perbukitan dan lembah yang curam, perjalanan ke kedua desa tersebut menempuh waktu lebih dari satu jam dari kota Ruteng.
Kondisi alam yang sulit menyebabkan akses air bersih belum bisa dinikmati warga Desa Latung dan Wae Codi hingga saat ini. Lantas, kampanye Jelajah Timur yang diselenggarakan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menargetkan penggalangan dana hingga Rp1 miliar untuk membangun fasilitas air bersih di 3 desa di NTT, termasuk satu desa lainnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengatakan kunjungan tersebut merupakan bentuk ramah tamah para pelari dan warga desa yang akan mendapatkan manfaatnya. Kehadiran para pelari secara langsung di desa yang belum mendapatkan akses air bersih itu selain untuk mendengar harapan warga juga diharap menambah motivasi dalam menyukseskan kampanye tersebut.
"Air bersih sebenarnya langkah awal untuk membantu warga desa ini dan terutama memastikan anak-anak terbebas dari stunting dan juga bisa sehat. Selain itu kami akan bekerja di sini untuk memastikan anak-anak bisa sekolah dan terbebas dari kekerasan," ujar Dini, Jumat (28/10).
Baca juga: Bantu Masyarakat Sumba Barat, Teleperformance Indonesia Bangun Jaringan Air Bersih
Tokoh adat Desa Latung Darius Dogon menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Plan Indonesia dan para peserta kegiatan amal Ultra Marathon Jelajah Timur. Warga setempat benar-benar mendapat harapan baru, sehingga mereka begitu antusias menyambut rombongan pelari.
"Dengan adanya kunjungan ini kami sangat senang, seluruh masyarakat sangat senang dengan kunjungan ini. Mudah-mudahan dengan kunjungan ini, masalah-masalah di daerah kami bisa teratasi contohnya misalnya kekurangan air minum," ucap Darius.
Adapun, puncak kegiatan lari amal Ultra Marathon Jelajah Timur dilaksanakan pada 28-29 Oktober 2022, dengan jarak tempuh 113 KM (Cut Off Time 26 jam berlari) dengan rute Ruteng-Labuhan Bajo. Terdapat sekitar 60 pelari ultra marathon yang telah terpilih dan siap berlari sambil menggalang dana untuk mewujudkan pengadaan air bersih di 3 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada 27 Oktober 2022 atau sehari sebelum kegiatan lari dimulai, para pelari juga disambut secara adat oleh Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit beserta jajarannya, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat Manggarai.
Hinggap saat ini, Plan Indonesia masih membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyalurkan dukungannya, baik secara individu maupun perusahaan. Dukungan bisa disalurkan melalui bit.ly/jeltim. Semakin banyak yang mendukung, akan semakin banyak desa di NTT yang bisa menikmati air bersih.(OL-5)