25 October 2022, 22:55 WIB

Pakar: Awas, Varian Covid-19 XXB dan XBC Berpotensi Munculkan Gelombang Baru


Atalya Puspa |

KASUS covid-19 hari ini bertambah lebih dari 3 ribu orang, naik dari hari sebelumnya sekitar 1.700 orang dan hari-hari sebelimnya. Artinya, dalam dua hari kasus covid-19 naik dua kali lipat.

Dalam menanggapi hal itu Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, jika peningkatan kasus covid-19 disebabkan karena subvarian XBB, hal itu dapat menegaskan bahwa XBB ini lebih mudah menular. Selain itu XBB juga diduga paling mudah menghindari dari daya tahan tubuh.

"Penularan di masyarakat seperti ini ,bila tidak ditangani dengan baik, tentu dapat berujung ke peningkatan kasus dan terjadinya gelombang berikutnya," kata Tjandra dalam keterangan resmi, Selasa (25/10).

Ia menyatakan, peningkatan kasus ini senada dengan yang disampaikan oleh Soumya Swaminathan, pimpinan saintis WHO di Jenewa yang mengatakan bahwa beberapa negara dapat mengalami gelombang baru peningkatan kasus covid-19 akibat subvarian XBB ini, yang adalah rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dengan 14 mutasi tambahan di BA.2 spike protein, dan sudah dilaporkan di lebih dari 26 negara, kita termasuk diantaranya.

"Selain XBB biasa maka kini juga sudah ada sekuen XBB.1, yaitu XBB yang ada tambahan substitusi spike di lokus G252V," beber dia.

Tetapi, lanjut Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini, yang amat perlu diwaspadai juga adalah bahwa selain XBB (dan XBB 1) maka negara tetangga kita Filipina ada 18 Oktober 2022 otoritas kesehatan di Filipina melaporkan ada 193 kasus XBC, suatu rekombinasi varian delta dan subvarian omukron BA.2 sub-variant, di mana ada 5 orang meninggal dunia. Selanjutnya pada 21 Oktober 2022 bahkan dilaporkan sudah terjadi transmisi lokal dari subvarian XBC (dan juga XBB) di Filipina.

Di Inggris maka XBC masuk dalam kategori sebagai sinyal yang sedang di monitor dan diinvestigasi signals currently under monitoring and investigation”oleh otoritas kesehatan di Inggris. Yang juga masuk dalam kategori ini adalah varian/subvarian BA.3, BA.4.7, BA.2.75.2, BQ.1, BQ.1.1, BF.7 dan BJ.1.

"Jadi, kita kini nampaknya dalam serangan XBB, dan di dekat kita si XBC sudah pula mengintai. Semua ini menegaskan lagi bahwa kita masih dalam pandemi covid-19, dan perlu tetap waspada dengan berbagai kemungkinan varian atau subvarian baru covid-19 papun namanya dan karakteristiknya di waktu-waktu mendatang," tegas Tjandra.

Untuk itu, kata dia, demi melindungi diri kita,maka jagalah protokol kesehatan dan dapatkanlah vaksinasi. "Serta akan bagus sekali kalau kepada kita juga dapat disediakan vaksin covid-19 bivalen untuk melindungi terhadap varian yang lalu dan juga omikron yang kini melanda," pungkasnya. (H-2)

 

BERITA TERKAIT