BERTEPATAN dengan peringatan Dies Natalis yang ke-68, Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung meluncurkan Smart Management System (SMS). Sistem itu diluncurkan dalam upaya melakukan perubahan besar pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di masa krisis pandemi.
"Dulu kita merasa terpaksa dengan belajar dari rumah. Namun di
balik itu adalah blessing in disguise; mahasiswa mulai terbiasa untuk
belajar online dengan penekanan pada kemandirian belajar dari sumber
yang makin bervariasi. Digital learning culture mulai tumbuh di kalangan mahasiswa. Mereka tidak hanya terbatas untuk belajar di kampus, tetapi belajar di mana saja baik sendiri maupun bersama-sama," kata Rektor UPI Prof M Solehuddin, Kamis (20/10).
Menurut Solehuddin, bahan tercetak bukan lagi satu-satunya sumber
belajar bagi mahasiwa, kini muncul berbagai jenis sumber belajar yang
makin bervariasi dan menarik. Di antaranya, kindle (digital book), digital
presentation, living-video, video-grafis, serta sumber-sumber internet
lain baik yang bersifat close sources maupun open sources. Kondisi ini
telah semakin memudarkan asumsi lama bahwa menanamkan karakter sulit
dilakukan melalui pembelajaran online, justru belajar bersama teknologi
inilah para mahasiswa dipaksa menerapkan beragam karakter. Di antaranya, disiplin, kerja keras, kemandirian, tepat waktu, rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, berkolaborasi, dan sejenisnya.
"UPI sebagai digital-hybrid university tetap berproses dan kini mulai
tampak wujudnya. Dengan kebijakan work-from-home, dosen mulai terbiasa
dan nyaman mengajar dari rumah melalui pembelajaran online. Lebih dari
sekadar menghemat biaya dan waktu perjalanan, mengajar online telah
membentuk digital learning culture di antara para dosen dengan learning
platform yang sesuai," jelasnya.
Para dosen, lanjut Solehuddin, mulai terbiasa dan terlatih untuk
merancang pembelajaran online dengan menyajikan proses yang bervariasi
dan menarik, baik secara sinkronus dan asinkronus. Hybrid learning mulai berkembang, dan salah satu yang menarik adalah penerapan flipped
classroom, yaitu pembelajaran teori yang dilakukan secara online yang
dikombinasikan dengan pembelajatan aplikatif secara tatap muka di kelas.
"Perubahan digital culture ini bukan hanya terjadi dalam pembelajaran
dan dalam riset untuk melahirkan inovasi, tetapi juga dalam sistem
pengelolaan akademik, administrasi penunjang akademik, dan sistem
pengelolaan kelembagaan UPI," ujarnya.
Pusat-pusat Sistem Teknologi Informasi, terang Solehuddin, kini mulai
berkembang dengan dukungan sejumlah tenaga ahli dan profesional bidang
teknologi digital, serta tenaga profesional system designer dan coding
specialist. Mereka berhasil merancang dan mengembangkan sejumlah
aplikasi digital learning yang memacu mahasiwa untuk belajar secara
online secara mandiri, berkolaborasi, mengerjakan tugas, membaca dan
menulis artikel, mengerjakan asesmen, hingga melakukan kajian dan
presentasi yang kaya dan menarik.
Transformasi digital
Sementara itu, Direktur Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (STI) UPI, Cepi Riyana menjelaskan, bahwa memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi Informasi dan komunikasi telah mendorong percepatan transformasi digital di segala bidang kehidupan.
Perkembangan teknologi telah berdampak pada adanya disrupsi yang mengubah tata kelola dan proses kerja yang semula konvensional menjadi serba digital dan Authomatic System, dengan dukungan teknologi internet melaui IoT, cloud computing, big data, artificial intelegent dan emerging technologi lainnya.
"UPI menyadari adanya tuntutan arus teknologi dalam tatakelola
kelembagaan universitas yang harus lebih modern, berdayaguna, efektif
dan antisipatif terhadap perkembangan zaman dan kebijakan pemerintah
terutama perubahan kurikulum. Maka sejak tahun 2020 UPI berkomitmen
untuk mewujudkan SMS yang diarahkan pada efektifitas dan integrasi
layanan dan pengelolaan," terangnya.
Menurut Cepi, SMS UPI merupakan sistem tata kelola kelembagaan akademik
dan non-akademik dengan dukungan aplikasi dan infrastruktur teknologi
informasi yang terintegrasi. Inisiasi UPI dalam membangun smart campus
telah dimulai sejak tahun 2005, ditandai dengan penyediaan jaringan
internet fiber optic di kampus utama dan kampus daerah, menyediakan
bandwidh yang memadai dan system informasi akademik atau SIAK beserta
aplikasi kelengkapannya, walaupun belum sepenuhnya terintegrasi.
"Dinamika organisasi dan tuntutan kebijakan nasional membulatkan tekad
UPI di bawah kepemimpinan Solehuddin, untuk menjadikan SMS UPI sebagai
program strategis yang membawa UPI lebih maju dimasa depan. Selain
Aplikasi, Smart Management UPI sejak 2020 juga dilengkapi dengan
fasilitas belajar modern atau Smart Classroom dan studio produksi di 8
fakultas dan 5 kampus UPI di daerah," tandasnya. (N-2)