12 October 2022, 23:34 WIB

BPJS Kesehatan Dukung Deteksi Dini 14 Penyakit Dibiayai JKN


M. Iqbal Al Machmudi |

DIREKTUR Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menekankan mendukung penuh program pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pembiayaan deteksi dini 14 penyakit yang menyebabkan kematian di Indonesia termasuk diabetes dan stroke.

"Pokoknya BPJS Kesehatan itu dengan senang hati terkait deteksi dini. Yang jelas kami anggarkan 2023 sekitar Rp8 triliun untuk skrining dan akibat skrining," Kata Ali dalam Workshop di RSUD Bali Mandara, Denpasar Bali, Rabu (12/10).

Sebanyak 14 penyakit dapat dilakukan deteksi dini dsn biaya ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai upaya preventif. Sebanyak 14 penyakit tersebut yakni Hipertiroid kongenital, Thalasemia, Anemia dan kanker anak.

Kemudian Stroke, Serangan jantung, Hipertensi, Penyakit paru non infeks, Tuberkulosis, Kanker paru, Hepatitis, Diabetes, Kanker payudara, Kanker serviks, dan Kanker usus.

"Ditetapkan Rp8 triliun untuk membantu deteksi dini jelas untuk masyarakat Indonesia yang banyak yang sakit. Masalahnya seperti orang yang mengidap kanker atau stroke banyak juga yang tidak merasa. Kalau dilakukan skrining yag tadi dideteksi maka menemukan kasus baru sehingga dilakukan pengobatan dan merawat," ujarnya.

Penghitungan untuk penyakit jantung, stroke, dan sebagainya jika diskrining akan tambah berapa penyakit sehinga dibutuhkan Rp8 triliun.

Sementara itu Koordinator Advokasi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Watch Timboel menjelaskan JKN sudah memberikan pelayanan yang baik, sehingga ke depan ditentukan dari pelayanan dan kepesertaan dan pasien-pasien akan lebih mudah dan bisa bergotong-royong.

"Diharapkan digitalisasi pada umur 10 tahun program JKN bisa update yang bisa membantu masyarakat dari pemeriksaan skrinning awal," ujarnya. (Iam)

BERITA TERKAIT