11 October 2022, 17:26 WIB

Dosen UPNVJ Ajak Kolaborasi Orang Tua Reinternalisasi Nilai Pancasila dalam E-Learning


Mediaindonesia.com |

PENELITI dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta pada 2019 melakukan penelitian yang kemudian ditulis dalam bookchapter Bela Negara Norma, Internalisasi Nilai Bela Negara dan Penegakan Hukum yang berjudul Aktualisasi Nilai Pancasila Menyongsong era society 5.0 Sebagai Upaya Bela Negara. 

Penelitian ini menemukan era society 5.0 tak luput dari aspek bela negara, di mana segala bentuk informasi bisa diungkapkan dan didapatkan oleh semua orang di berbagai negara. Sehingga butuh kebijakan dari berbagai pihak termasuk pelajar dalam memanfaatkan teknologi dalam kegiatan sehari-hari.

Merujuk penelitian itu, pihak UPNVJ melakukan sosialisasi di SDI Cakra Nusantara, Depok, Jawa Barat sebagai upaya preventif dengan berkolaborasi bersama orang tua siswa sebagai komunitas yang merupakan bagian terpenting untuk mengantarkan nilai-nilai Pancasila pada anaknya terutama dalam kegiatan pendampingan e-learning. 

Tim Abdimas yang terdiri dari Citraresmi Widoretno Putri, Yuliana Yuli Wahyuningsih dan Satino yang ketiganya merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta menjadi pihak yang melakukan sosialisasi. 

Citra menjelaskan mengenai pengertian nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis; sedangkan Yuliana menjelaskan berkaitan dengan internet sebagai sumber pembelajaran, dampak positif dan dampak negatifnya, dan Satino menjelaskan pentingnya pendampingan oleh orang tua terhadap pembelajaran e-Learning kepada anak ditambah pengetahuan yang luas untuk menangkal dari efek negatifnya. 

"Orangtua juga diberi kesempatan untuk bertukar pengalaman, bertanya dan berdiskusi berdasarkan pengalaman mereka. Kemudian di sesi akhir orang tua siswa juga diminta untuk mengisi kuesioner dengan kesimpulan bahwa perlu diadakan lebih lanjut berkaitan dengan sosialisasi ini dan kegiatan abdimas ini menembah pengetahuan orang tua siswa yang tidak hanya mendampingi kegiatan e-learning melainkan juga bisa memberikan pengarahan secara efektif sehingga mampu menangkal efek negatif di media sosial," ujar Citraresmi.

Baca juga : Delapan Rekomendasi Museum Nasional Terpopuler di Indonesia

Abdimas kali ini memiliki peran dalam perwujudan SDGs ke 16 yaitu mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua level dengan memastikan akses publik terhadap informasi dan melindungi kebebasan fundamental, sesuai dengan perundang=undangan nasional dan perjanjian internasional . 

Dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia Pasal 28 C ayat 1 yaitu setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia.

Selain itu terdapat Pasal 28 F yaitu setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memilki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. 

Akan tetapi dalam pemenuhannya, terdapat hal-hal negatif seperti menyikapi adanya konten yang tidak pantas (judi online), prostitusi online, berita hoaks, dan kejahatan siber lainnya maka yang harus dilakukan orang tua adalah melakukan pendampingan dan pengecekan aktivitas belajar anak dengan media sosial.

"Dengan reinternalisasi dari nilai Pancasila yang tentunya bisa memberikan pengetahuan yang memadai kepada orang tua dalam kegiatan pendampingan Elearning siswa disertai pengetahuan yang tepat," tutupnya. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT