ASMAUL husna atau nama-nama terindah Allah ada 99. Kali ini pembahasan asmaul husna pada nama-Nya yaitu Al-Kabir. Secara sederhana Al-Kabir berarti Zat yang Maha Besar.
Apa makna salah satu asmaul husna, Al-Kabir? Berikut penjelasan asmaul husna Al-Kabir dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram.
Wujud Al-Kabir sempurna
Kita sekarang ada. Namun sebelum ada, dulu kita tiada. Setelah ada, nanti kita bakal tiada.
Mudah dipahami bukan? Bukan.
Demikianlah kita. Makhluk memiliki fitrah yaitu kekurangan alias jauh dari kata sempurna. Ini berbeda dari Allah SWT yang serbasempurna.
Wujud-Nya sempurna. Ini karena Dia tidak pernah didahului ketiadaan dan tidak akan pernah menjumpai ketiadaan. Wujud-Nya ialah sumber dari wujud segala sesuatu.
Dua pengertian Al-Kabir
Salah satu asmaul husna Allah SWT ialah Al-Kabir. Imam al-Ghazali mengartikan Al-Kabir sebagai Zat yang Punya Kebesaran.
Lantas, apa arti kebesaran-Nya? Masih berdasarkan pendapat al-Ghazali. Menurutnya, kebesaran ialah kesempurnaan wujud. Dengan demikan, arti kebesaran Allah SWT ialah kesempurnaan wujud-Nya.
Terdapat dua sudut pandang bahwa wujud Allah SWT dikatakan sempurna. Pertama, wujud Allah SWT kekal dan kekekalan wujud-Nya tidak punya batas.
Maksudnya, Allah SWT ada tanpa sebelumnya pernah tiada. Allah SWT ada tanpa setelahnya akan tiada.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Ali Miliki Derajat Kemuliaan yang Tinggi
Kedua, wujud Allah SWT ialah sumber dari wujud segala sesuatu. Maksudnya, Allah SWT punya sifat kudrat (berkehendak). Dengan sifat tersebut Allah SWT mampu menciptakan wujud makhluk.
Makna Al-Kabir pada manusia
Manusia bisa disebut al-Kabir apabila ia punya akal yang sempurna, berilmu, dan wira'i. Kemudian manfaat dari tiga hal tersebut tidak hanya kembali untuk dirinya, melainkan juga meluber untuk orang-orang di sekitarnya.
Orang seperti inilah yang apabila duduk bersama orang lain, maka orang lain akan memperoleh 'sesuatu' darinya. Sesuatu itu dapat berupa ilmu, petujuk, dan semacamnya. Dialah yang disebut Nabiyullah 'Isa AS. Dlam sebuah sabdanya:
مَنْ عَلِمَ وَعَمِلَ وَعَلَّمَ فَهُوَ الَّذِيْ يُدْعَى عَظِيْمًا فِي مَلَكُوْتِ السَّمَوَاتِ
"Barang siapa berilmu, beramal, dan mengajarkan ilmu, disebutlah ia sebagai yang agung di kerajaan langit." (OL-14)