ALKISAH ada seorang pria yang tidak mau berdiri pada acara peringatan Maulid Nabi. Masalahnya, ia berkeyakinan bahwa perbuatan itu tergolong bid'ah sayyi'ah (bid'ah yang buruk).
Suatu malam ia bermimpi dalam tidurnya. Dalam mipi itu, dia bersama sekelompok orang yang bersiap-siap menunggu kedatangan Nabi Muhammad SAW. Saat cahaya wajah Nabi Muhammad laksana bulan purnama muncul, sekelompok orang itu bangkit berdiri untuk menyambut kehadiran Rasulullah SAW dengan gembira.
Sayangnya, lelaki tiba-tiba tidak mampu bangkit. Ia lumpuh. Hanya dia yangtidak bisa bangkit menyambut kedatangan Rasulullah SAW.
Baca juga: Pembunuh 100 Orang Ingin Bertobat Akhirnya Dapat Rahmat atau Azab?
Rasullullah SAW lalu bersabda kepadanya,"Kamu tidak akan bisa berdiri." Sontak ia kemudian bangun dari tidur dalam keadaan duduk dan lumpuh alias tak mampu berdiri. Berbulan-bulan ia menderita kelumpuhan itu.
Kemudian ia bernazar jika Allah menyembuhkan sakitnya tersebut, ia akan berdiri mulai awal pembacaan Maulid Nabi sampai akhir bacaan. Ajaibnya, tak berapa lama kemudian Allah menyembuhkannya.
Karena itu, ia pun berdiri mulai awal pembacaan Maulid Nabi sampai akhir bacaan untuk memenuhi nazarnya tersebut. Ia senantiasa melakukan itu di setiap pembacaan Maulid Nabi demi mengagungkan Rasulullah SAW.
Baca juga: Siapakah Pencetus Peringatan Maulid Nabi Muhammad?
Kisah sarat hikmah itu diceritakan Sayyid Alawi Al-Maliki dari ayah beliau, Sayyid Abbas Al-Maliki. Satu saat, Sayyid Abbas mengaku melihat pria tua di Baitul Maqdis saat menghadiri peringatan Maulid Nabi pada malam 'Ied Milad An-Nabawi. Dibacakanlah Maulid Al-Barzanji di sana.
Pria itu berdiri dengan khidmat penuh adab mulai dari awal sampai acara selesai. Ia heran lalu bertanya kepada pria itu tentang alasan berdiri sedemikian lama sementara usianya sudah tua. Lelaki tua itu pun bercerita sebagaimana yang disampaikan pada awal tulisan ini.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Ali Miliki Derajat Kemuliaan yang Tinggi
Cerita Sayyid Abbas tentang pria tua yang bertaubat dari berprasangka buruk terhadap Maulid Nabi tertulis dalam Kitab Al-Hadyut taamm fii Mawaaridil Maulidinnabawiyyi Maa I'tiida Fiihi Minal Qiyaam karya Sayyid Muhammad Ali bin Husein Al-Maliki Al-Makki (1287 H-1367 H). Ini dilansir dari @pondoklirboyo di Instagram. (OL-14)