14 September 2022, 22:08 WIB

Bukan Cuma angkat Senjata, Penguasaan Teknologi Juga Bagian Bela Negara


Mediaindonesia.com |

KEPALA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia mengatakan, puncak bonus demografi Indonesia 2030, menjadi modal untuk pengimplementasian program Bela Negara.

Menurut dia, Indonesia sebagai bangsa yang besar, saat ini berada dalam sejarah tujuh abad yang terus berulang, menyusul kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.

Milenium ketiga atau abad ke-21 saat ini, lanjut Ketut, merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk mengulang kejayaan tersebut melalui program Bela Negara.

"Bela negara tidak mesti angka senjata, cukup kita (tentara) yang di didik diberikan senjata. Semua warga negara juga bisa ambil bagian dalam membesarkan Nusantara dengan koridor Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945," kata Brigjen Ketut dalam peluncuran program Pertukaran Mahasiswa Merdeka melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PMM-PKBN) di Kampus Universitas BSI, Bekasi, Rabu (14/9).

Baca juga : LLDIKTI Wilayah III Luncurkan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Bela Negara dan Profesi Digital

Program Bela Negara saat ini juga bisa diterjemahkan dengan menguasai teknologi digital. Dengan demikian, Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain di kancah global.

Ketut melanjutkan, di Kemenhan mengakomodasi generasi milenial dari kalangan sipil melalui Universitas Pertahanan (Unhan), yakni menggaet mereka yang memiliki intelektual di atas rata-rata dan diberikan dasar-dasar Bela Negara.

Selain itu, Kemenhan juga berkolaborasi dengan lulusan-lulusan perguruan tinggi unggul dalam rangka menjadi agen perubahan di bidang teknologi, termasuk pembuatan perangkat lunak (software).

"Dengan adanya generasi muda hasil bonus demografi, di tingkat kebijakan kita akomodir bersatu dalam rangka Bela Negara di bidang pertahanan," tutup dia. (RO/OL-7) 

BERITA TERKAIT