BIOTIS Pharmaceutical Indonesia bersama Universitas Airlangga (Unair) menargetkan sebelum akhir tahun vaksin Merah Putih (Inavac) sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA). Hal ini melihat tingkat vaksin booster masyarakat masih rendah. Bahkan vaksin primer kedua pun belum maksimal seperti vaksin pertama.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 per Rabu (7/9), vaksin primer kedua baru mencapai 171 juta orang dari target 234 juta orang. Kemudian vaksin booster baru mencapai 61 juta orang dan vaksin keempat 417 ribu.
"Ini yang kita minta kepada pemerintah kalau nanti Oktober, November atau Desember 2022 kita bisa rilis vaksin maka kita berharap vaksin Inavac ini bisa dipakai untuk booster dewasa," kata Direktur Utama Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Rabu (7/9).
Baca juga: BPOM: Izin Penggunaan Darurat Vaksin Indovac dan Inavac Keluar September
Sedangkan vaksin remaja booster ditargetkan pada 26 juta orang dimulai akhir tahun ini. Sehingga target utama Inavac adalah pemerintah mau memakai vaksin untuk booster.
"Kemudian untuk vaksin anak kita juga mendesain ini karena dalam uji praklinik baik anak, remaja, komorbid juga ada, jadi aman untuk mereka dan terbukti menimbulkan kekebalan," ungkapnya.
Produksi vaksin ini pun bertahap. Rilis pertama sekitar 500 ribu dosis dan hingga akhir tahun ditarget capai sekitar 10 juta dosis.
"Kita berharap 10 juta dosis ini bisa terserap pemerintah, saya percaya pemerintah akan mengutamakan produk dalam negeri demi kemandirian vaksin nasional," pungkasnya.(OL-5)