LAPORAN uji klinis fase 3 dari Vaksin Merah Putih (Inavac) produksi Biotis Pharmaceutical Indonesia bekerja sama Universitas Airlangga (Unair) akan keluar pada 20 September 2022.
"Nanti tanggal 20 September ini kita akan mendapatkan laporannya. So far, additional report menunjukkan kemanan yang baik dan kemampuan untuk menimbulkan antibodi yang cukup baik," kata Direktur Utama Biotis Pharmaceutical Indonesia, FX Sudirman di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Rabu (7/9).
FX Sudirman menjelaskan pada uji klinik dulu dan sekarang berbeda karena metode uji klinis dulu dihitung berapa orang yang tertular dan tidak. Dan saat ini uji klinik dibandingkan kualitasnya dengan CoronaVax uji klinik ini merupakan yang direkomendasikan WHO.
Baca juga: Transformasi Seleksi Masuk PTN Hanya Solusi Jangka Pendek
"Karena produksinya sudah dilakukan kuta berharap kita segera dapat EUA kita langsung rilis produknya. Ini pun atas kerja sama yang sangat baik dengan Badan POM. Ini adalah target nasional yang sama-sama kita selesaikan," ujarnya.
Dalam paparannya FX Sudirman menjelaskan pada fase pertama dilakukan suntikan kepada 90 subject, fase kedua 405 subject, dan fase ketiga 4.005 subject.
"Kita juga berencana melakukan booster heterolog dan homolog dewasa, primer remaja, booster remaja, dan primer anak 6-11 tahun," ucapnya.
Sementara itu, Head of Plant Biotis Pharmaceutical Indonesia Yulius Wahyu Widya Susanto mengatakan vaksin Inavac memiliki efikasi yang tidak berat bola disuntikkan hanya badan merasa pegal-pegal.
"Efikasi cuman pegal-pegal aja sih nggak ada yang lain. Lalu daya tahannya sampai 6 bulan sama seperti vaksin lainnya," ucapnya.
Kesiapan sarana produksi dari upstream sampai downstream disiapkan Biotis Pharmaceutical beserta Unair seperti media preparation, cell & virus, propagation, Biosafety level 3 production facilities, purification, formulation, dan bulk filling yang memenuhi persyaratan CPOB. (H-3)
