DALAM suatu komponen listrik terdapat dua jenis rangkaian untuk dialiri listrik. Salah satunya rangkaian paralel. Rangkaian paralel memiliki jalur lebih dari satu atau dua jalur.
Pengertian rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bercabang atau bertingkat. Aliran listrik pada rangkaian paralel juga terdiri lebih dari satu aliran.
Arus yang dialirkan setiap cabang lebih besar dibandingkan arus pada rangkaian seri. Oleh sebab itu, kebanyakan lampu menggunakan rangkaian ini agar terlihat lebih terang.
Kelebihan rangkaian paralel
1. Pembagian arus akan merata pada setiap bagian.
2. Jika satu bagian terputus, bagian lain tidak akan terganggu.
3. Listrik akan hemat, karena tidak semua menyala terus.
Kekurangan rangkaian paralel
1. Lebih mahal dalam pembuatannya.
2. Rangkaian paralel membutuhkan lebih banyak kabel konduktor untuk membuat jalur listrik.
3. Instalasi rangkaian lebih ribet.
Rumus rangkaian paralel
I total = I1 + I2 + I3 + …
I total: Kuat Arus Total (Ampere)
I1: Kuat Arus ke-1 (Ampere)
I2: Kuat Arus ke-2 (Ampere)
I3: Kuat Arus ke-3 (Ampere)
V total = V1 + V2 + V3 + …
V total: Tegangan Listrik Total (Volt)
V1: Tegangan Listrik ke-1 (Volt)
V2: Tegangan Listrik ke-2 (Volt)
V3: Tegangan Listrik ke-3 (Volt)
Baca juga: Rangkaian Seri: Rumus, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangan
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …
R total: Hambatan Total (Ohm)
R1: Hambatan ke-1 (Ohm)
R2: Hambatan ke-2 (Ohm)
R3: Hambatan ke-3 (Ohm)
Contoh penerapan rangkaian paralel
1. Instalasi listrik di rumah.
2. Pemasangan lampu lalu lintas.
3. Rangkaian listrik pada TV, mesin cuci, kipas angin, dan alat-alat listrik lain. (OL-14)