01 September 2022, 09:41 WIB

Ketua MPR RI Dukung Museum Bung Hatta dalam Platfrom Metaverse


mediaindonesia.com |

KETUA MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Yayasan Proklamator Bung Hatta (YPBH) dalam rangka menggagas sebuah program bertajuk warisan nasional dalam metaverse, di Jakarta ,pada Rabu (31/8).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Sekretaris Umum YPBH Ezrinal Aziz dan YPBH Chapter Sumbar, Riau, Jambi Willy Putra. Hadir pula para Development IT Hatta Memorial Heritage Virtual, di antaranya Giswa Ade Nugraha, Muhammad Adriansyah, dan Iwan Sukma.

Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa program dengan bertujuan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi mutakhir yaitu platform metaverse yang diramalkan akan menjadi platform paling dominan pada dekade-dekade mendatang.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrsitek) untuk terjun langsung membantu pengembangan Hatta Memorial Heritage Virtual (HMH-Virtual) yang menjadi cikal bakal museum Bung Hatta dalam bentuk platform metaverse yang dirancang Yayasan Proklamator Bung Hatta (YPBH).

Baca juga: 120 Tahun Bung Hatta, Sosok yang Selalu Hadir di Tengah Bangsa

"Langkah Yayasan Proklamator Bung Hatta di bawah pembina Ibu Meutia Farida Hatta yang merupakan putri kandung Bung Hatta dalam menghadirkan perjuangan dan pemikiran Bung Hatta di dunia metaverse patut didukung oleh negara, Salah satunya melalui Kemendikbudristek," kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, dalam keterangan pers, Kamis (1/9).

"Mengingat Bung Hatta merupakan milik bangsa Indonesia, sehingga melestarikan perjuangan dan pemikirannya juga merupakan tugas seluruh elemen bangsa," ujar Bamsoet.

Politikus partai Golkar tersebut mengatakan pengembangan Hatta Memorial Heritage Virtual rencananya dilakukan dalam 4 fase.

Fase 1 fokus pada pengembangan 3D model monumen dan patung Bung Hatta. Fase 2 pengembangan 3D model rumah tempat tinggal Bung Hatta saat remaja.

Sementara, fase 3 fokus pada pengembangan 3D model dari lokasi Jam Gadang, dan fase 4 fokus ke pengembangan 3D model gedung lainnya.

Sementara itu Sekretaris Umum YPBH Ezrinal Aziz menjelaskan,"Dengan teknologi metaverse kita dapat menghayati kejadian kejadian masa lalu secara lebih impresif karena adanya pengalaman secara langsung (immersive) yang dirancang secara virtual."

"Kita bisa merasakan suasana hikmat ketika Bung Karno membacakan naskah Proklamasi. Atau bagaimana nilai nilai Nasionalisme Bung Hatta terbangun ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana gaek Rais yang baik hati itu ditangkap dan diborgol Belanda," jelas Ezrinal.

"Dengan teknologi ini kita bisa mengunjungi tempat tempat bersejarah yang bisa menumbuh rasa nasionalisme tanpa harus melakukan perjalanan jauh," katanya.

"Pendek kata teknologi ini bisa membantu menghidupkan pelajaran sejarah dan kewarganegaraan yang kian redup," ucap Ezrinal.

"Kita tentu sedih melihat kenyataan bahwa sangat sedikit generasi muda yang sadar sejarah bahkan tokoh tokoh penting seperti Bung Hatta atau Bung Sjahrir tidak lagi dikenal. Apalagi jejak perjuangan dan pikiran pikirannya," tuturnya. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT