PEMBERIAN air susu ibu (ASI) eksklusif di enam bulan pertama pada anak sangatlah penting untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menunjukan sebanyak 51,79 juta penduduk (39,52%) yang bekerja ialah perempuan. Hal ini menunjukan terdapat banyak ibu yang bekerja, tetapi kebijakan dan fasilitas yang kurang mendukung di kantor sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak.
Melihat hal itu, Danone mengambil beberapa langkah untuk memastikan bahwa pekerja dan anaknya didukung dalam hal menyusui. Berdasarkan penelitian Implementation and Preliminary Assessment of Workplace Post-Natal and Breastfeeding Support for Working Mothers (2021) yang dipublikasikan di The Indonesian Journal of Community and Occupational Medicine (IJCOM) bertujuan melihat implementasi insiatif kebijakan Danone bagi karyawan dalam periode menyusui dan pascakelahiran memperlihatkan bahwa Danone sebagai tempat kerja berhasil dalam memberikan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan dalam periode menyusui dan pascamelahirkan di berbagai negara Danone beroperasi.
Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia Dr. dr. Ray Basrowi, MKK. menjelaskan salah satu tantangan yang diabaikan dalam menyusui yaitu ibu yang bekerja harus kembali bekerja terkadang menjadi ragu untuk melanjutkan menyusui karena berbagai ketidaknyamanan dalam lingkungan kerja dan menyebabkan mereka berhenti menyusui. Perubahan sistematis diperlukan mengikuti perubahan sederhana dan praktis seperti memberikan akses ke pengetahuan tentang menyusui saat bekerja, berbagi saran dan dukungan dari perusahaan dan rekan kerja dengan menyediakan tempat kerja yang ramah menyusui. "Dukungan yang optimal tersebut nanti membawa dampak yang lebih besar, karena peningkatan kesejahteraan ibu bekerja akan meningkatkan kinerja mereka."
Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan dalam kebijakan dan inisiatif yang diusung oleh Danone melalui edukasi karyawan, kebijakan cuti melahirkan yang lebih lama dibandingkan peraturan lokal di beberapa negara, serta fasilitas di kantor yang ramah keluarga seperti ruang laktasi. Kebijakan dan inisiatif tersebut juga berhasil mendukung 70% responden untuk menyusui hingga 12 bulan atau lebih dan 66% responden menggunakan ruang laktasi yang tersedia di área bekerja Danone di masing-masing negara. Tidak hanya itu, Danone berhasil menjaga tingkat retensi pekerja perempuan Danone yang mencapai 74% di 2021.
VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menambahkan pihaknya terus berkomitmen menjalankan aktivitas perusahaan dengan menerapkan berbagai aspek berkelanjutan yang sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sejalan dengan visi One Planet One Health. "Hal ini termasuk dalam upaya kami untuk mendukung perkembangan anak yang sehat untuk mencapai Generasi Emas 2045, melalui dukungan terhadap orang tua yang bekerja dalam bentuk kebijakan, edukasi dan fasilitas ramah kelurga," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8). Di Indonesia, perusahaan tersebut membuat kebijakan seperti cuti melahirkan enam bulan bagi ibu yang melahirkan dan 10 hari bagi ayah sejak 2016, pemberian asuransi kesehatan, program edukasi dan dukungan menyusui melalui peers to peers coaching untuk karyawan, dan fasilitas di tempat kerja yang mendukung untuk pemberian ASI seperti ruang laktasi di area bekerja.
Untuk mempromosikan pemberian ASI di tempat kerja, Danone melihat tiga elemen utama yang dirangkum dalam Global Parental Policy (GPP) seperti pentingnya membuat kebijakan khusus yang diikuti dengan peningkatan kesadaran dan pendidikan melalui konselor laktasi ataupun material edukasi seputar manfaat dari menyusui bagi anak dan ibu, hingga penciptaan fasilitas khusus untuk menyusui. Seluruh inisiatif ini telah diterapkan secara efektif sejak 2017 di 58 negara tempat Danone beroperasi. Ketiga elemen tersebut menyasar target penerima manfaat yakni seluruh karyawan perempuan yang berada dalam usía produktif, karyawan perempuan yang sedang hamil maupun baru kembali setelah cuti melahirkan. Adapun harapan dari penerapan kebijakan tersebut dapat mendukung keberhasilan dalam periode menyusui di area kerja.
"Penelitian ini kami lakukan dengan mengambil sampel dari karyawan Danone yang telah memiliki pengalaman menyusui ataupun sedang dalam periode menyusui di berbagai negara. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan secara global dengan menggunakan metode simple kuesioner dengan tujuan merekrut sampel yang mewakili pengalaman karyawan yang merasakan dukungan perusahaan tersebut," tambah Ray. (OL-14)