18 August 2022, 14:03 WIB

Indonesia Masih Hati-Hati Belum Cabut Status Pandemi


M. Iqbal Al Machmudi |

JURU Bicara Kementerian kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menekankan Indonesia selalu berhati-hati mengatasi penularan covid-19 di masyarakat sehingga status pandemi belum dicabut hingga kini.

"Indonesia memang kita sangat hati-hati dan dilakukan secara bertahap, sebagai contoh pada saat kita melonggarkan pemakaian masker mungkin dalam hitungan 1 bulan kebijakan itu dikembalikan seperti semula," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/8).

Artinya situasional ini menyebabkan pengambil keputusan-keputusan yang memang diperuntukkan untuk kemaslahatan masyarakat banyak.

Sampai saat ini juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi, namun banyak negara ada yang melaksanakan kebijakan sendiri-sendiri contoh melonggarkan pemakaian masker termasuk melonggarkan isolasi mandiri.

"Itu adalah kewenangan masing-masing negara dengan pertimbangan masing-masing. Tentu saja hal ini sesuai dengan kondisi dan kemampuan negara tersebut," ujarnya.

Baca juga: Meta Tetap Memblokir Akun Donald Trump Meski Berencana Jadi Capres

Sementara itu Pemerintah Thailand bakal menganggap covid-19 seperti penyakit flu biasa yang akan berlaku per 1 Oktober 2022. Meski begitu pemantauan terhadap jumlah infeksi, perkembangan virus, mutasi, dan sebagainya tetap dipantau.

Selain itu, Syahril juga menjelaskan bahwa Indonesia masih menerapkan karantina atau isolasi terpusat karena untuk mengurangi transmisi penularan. Jadi harapannya dengan isolasi terpusat maka itu akan terjadi penurunan transmisi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak lagi merekomendasikan karantina atau isolasi terpusat untuk pasien covid-19 karena 95 persen populasi AS sudah divaksin.

"Memang beberapa negara yang sudah maju terutama Amerika Serikat melakukan isolasi mandiri itu sendiri karena sudah sangat sadar. Mereka yang terpapar tidak akan keluar dalam hitungan 5 sampai 7 hari," ungkapnya.

Menurutnya ini membutuhkan suatu budaya untuk menerapkan isolasi mandiri walaupun sebagian sudah melakukan. (OL-4)

BERITA TERKAIT