ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan buku pedoman penanganan dan pengobatan tuberkulosis (Tb) terbaru yang dirilis pada akhir Juli tahun ini. Hal ini dianggap amat penting karena baru pertama kalinya mencakup 5 hal dalam penanganan Tb, yakni penyuluhan kesehatan, konseling, pelayanan paliatif, dukungan sosial, dan teknologi digital.
Profesor bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengatakan pedoman tersebut cukup komprehensif karena mencakup banyak hal. Selain itu ada dua dasar utama dalam penganganan penyakit Tb, yaitu memperbaiki kualitas hidup pasien Tb dan hasil pengobatan yang lebih baik bagi pasien dengan berbagai keadaan.
“Pedoman baru ini juga menyebutkan penanganan pada 5 jenis pasien Tb, yaitu anak-anak, dewasa, Tb dengan komorbid, Tb dengan HIV, Tb dalam keadaan kegaawatdaruratan kesehatan masyarakat, baik covid-19 sekarang maupun potensi pandemi di masa datang,” kata Tjandra dalam keterangannya, Senin (1/8).
Akan baik kalau dua dasar utama dan lima aspek penanganan Tb untuk mencakup lima kelompok pasien ini dapat juga diterapkan di Indonesia. Apalagi, kata Tjandra, Indonesia adalah penyumbang kasus TB nomor tiga terbesar di dunia. “Di sisi lain sudah ada Peraturan Presiden No 67 tahun 2021 yang antara lain mengamanatkan Indonesia eliminasi tuberkulosis di 2030,” ujar dia.
“Walaupun covid-19 memang masih melanda dan bahkan kasusnya sedang meningkat lagi tetapi masalah kesehatan lain harus tetap jadi prioritas penanganan juga, termasuk tuberkulosis ini,” pungkas Tjandra.(H-1)