POLITEKNIK Pelayaran Banten meresmikan Sustainable Development Goals Center (SDGs Center) pertama di Indonesia untuk sekolah kedinasan.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
Dideklarasikan pada 25 September 2015, bertepatan dengan berlangsungnya United Nations General Assembly (UNGA) di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat. TPB/SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada 2030. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”
Direktur Politeknik Pelayaran Banten Heru Widada mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi maritim yang unggul yang berstandar Internasional, Politeknik Pelayaran Banten (P2B) berkomitmen mendukung TPB/SDGs 2030 di Indonesia, sekaligus menjadi katalisator bagi perguruan tinggi kedinasan lain untuk turut menyukseskan TPB/SDGs di Indonesia.
SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten telah diakui eksistensinya oleh SDGs Nasional Kementerian PPN/Bappenas dengan telah bergabungnya dalam Daftar 30 SDGs Center/Network/Hub di Perguruan Tinggi Terkemuka di Seluruh Indonesia dan menjadi pelopor pertama Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah Kementerian yang memiliki SDGs Center di Institusi Pendidikannya.
"SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten siap berkontribusi secara aktif dan berkomitmen untuk mendukung pencapaian TPB/SDGs di Indonesia khususnya dalam Bidang Maritim” ungkap Heru.
Keunggulan Program SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten didukung dengan implementasi program Mata Kuliah Wajib (mandatory) tentang kepedulian lingkungan dan pencegahan pencemaran laut yang berisi peraturan International Convention For the Preventions of Pollution from Ships (MARPOL).
Kurikulum Pendidikan dari Politeknik Pelayaran Banten mengadopsi kurikulum International Convention on Standards of Training, Certifitation, and Watchkeeping For Seafarers (STCW) Amandemen Manila 2010 dari International Maritime Organization (IMO).
IMO merupakan Organisasi Maritim Dunia atau badan khusus PBB yang bertanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal. IMO sendiri sangat aktif dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs 2030 khususnya di Bidang Maritim Dunia melalui banyak inovasi dan kebijakannya, IMO berharap Maritime Education Training (MET) di Seluruh Dunia untuk berperan aktif mensukseskan TPB/SDGs dari ruang lingkup Pendidikan Maritim/Akademia.
Sejalan dengan IMO, Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu MET di Indonesia turut aktif mendukung implementasi kegiatan TPB/SDGs di kampus.
Dengan adanya SDGs center, para Taruna/Taruni memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam menjaga ekosistem laut dari pencemaran plastik maupun aktivitas kapal. Bersama Duta SDGs Politeknik Pelayaran Banten dari Taruna/Taruni terpilih diharapkan akan menjadi Role Model bagi rekan-rekannya di kampus untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan TPB/SDGs dikampus Politeknik Pelayaran Banten," imbuh Heru.
Kegiatan-Kegiatan SDGs Center yang telah dilakukan pada 2021 dan 2022, melingkupi tujuan SDGs 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Tujuan SDG 5 Kesetaraan Gender, Tujuan SDG 12 Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung Jawab, Tujuan SDG 13 Penanganan perubahan Iklim, dan Tujuan SDG 14 Perlindungan Ekosistem Lautan.
Untuk mendukung Program SDGs tersebut juga telah dibangun Fasilitas Unggulan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di lingkungan kampus yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi pengelolaan sampah bagi masyarakat pesisir dan di harapkan akan berdampak dalam peningkatan ekonomi.
"Hal lain yang tidak kalah membanggakannya adalah adanya Fasilitas tempat sampah pintar berbasis Internet of Things (IoT) dengan sistem teknologi informasi/Pengelolaan Sampah Secara DiGital di Lingkungan Politeknik Pelayaran Banten termasuk asrama Taruna/Taruni dan Desa Binaan Politeknik Pelayaran Banten berkolaborasi dengan Mountcare/Mountrash di Indonesia," ujar Heru.
Baca juga : Politeknik Pelayaran Banten Gelar Pelantikan Lulusan Diklat Pelaut
Sistem pengelolaan sampah Digital di Politeknik Banten menggunakan Aplikasi Mountcare yang dapat di unduh melalui Android dengan sistem barcode scan, yang mengadopsi pola perilaku pengelolaan sampah masyarakat di Eropa.
Semua kegiatan SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten juga bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan Blue Economy atau Ekonomi Biru yaitu pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Djoko Sasono mengatakan, peresmian SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kemampuan, serta kompetensi para Taruna/Taruni di bidang kemaritiman dengan fokus pada pelestarian sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
"Kami menyampaikan apresiasi tinggi pada peresmian SDGs Center pertama Indonesia pada sekolah kedinasan di Politeknik Pelayaran Banten ini. Serta mengharapkan bersamaan dengan adanya SDGs Center, juga dapat semakin meningkatkan kualitas SDM di bidang transportasi secara berkelanjutan," katanya.
Kepala Sekretariat Nasional SDGs dan Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Vivi Yulaswati mengatakan, sekolah kedinasan menjadi fasilitator dan katalisator pelaksanaan SDGs untuk mendorong keterlibatan publik serta meningkatkan komitmen pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam implementasi SDGs.
"SDGs Center di lembaga kedinasan diharapkan dapat mencapai empat tujuan utama. Pertama menjadi center of excellent dengan kompetensi inti dan pengarusutamaan SDGs dalam proses pendidikan. Selanjutnya menjadi mitra pemerintah dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SDGs, dan menjadi fasilitator serta pengawas Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs," ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapan kepada Politeknik Pelayaran Banten supaya dapat menjadi contoh lembaga pendidikan kedinasan yang lain untuk mengadvokasi dan memperkuat implementasi SDGs, jaringan properti dan komunitas, serta komitmen mencapai target SDGs.
Koordinator Fungsi Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Direktorat Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri Noam Lazuardi mengatakan, Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan SDGs dan telah merealisasikan dalam beberapa langkah penting salah satunya Peta Jalan SDGs Indonesia hingga tahun 2030, salah satunya di bidang kemaritiman untuk mewujudkan sustainable ocean economy.
"Langkah di berbagai lembaga pendidikan dan pembentukan SDGs Center di sekolah kedinasan seperti Politeknik Pelayaran Banten ini diharapkan dapat menerapkan pembangunan universal dan berkelanjutan sehingga tujuan SDGs dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata dapat diimplementasikan," katanya.
Sekretaris Jenderal Global Alliance for Sustainable Planet Satya S Tripathi megatakan, plastik dengan berbagai ukuran sekarang bocor ke habitat laut. Pihaknya memperingatkan bahaya puing-puing yang lebih besar atau 'makroplastik', seperti alat tangkap ikan, serta sampah dan mikroplastik.
“Jika kita menginginkan dunia yang bebas dari polusi plastik, sejalan dengan himbauan Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA), kita perlu mengambil tindakan yang jauh lebih ketat dan terkoordinasi, salah satunya dari penguatan SDGs dalam lembaga pendidikan," tukasnya
Penasihat Teknis SDGs United Nations Development Programme Juliaty Ansye Sopacua memberikan apresiasi yang tinggi atas diresmikannya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten. Dia berharap Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu Maritime Education Training (MET) di Indonesia dapat menjadi contoh lembaga pendidikan berkualitas yang mengedepankan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Penasihat Utama Deutsche GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) Zulazmi menyampaikan apresiasi atas diresmikannya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten.
"Kerja sama dalam perubahan iklim (Implementing Arrangement) merupakan pengaturan teknis dari Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Federal Jerman dan Pemerintah RI, mengenai Kerja Sama Teknik yang ditandatangani tanggal 22 Desember 2016 lalu. Implementasi SDGs di tingkat lembaga pendidikan ini diharapkan mampu menguatkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030," ujarnya. (RO/OL-7)