02 July 2022, 08:05 WIB

54 Perguruan Tinggi Siap Bersaing di Kontes Robot Indonesia 2022


Renatha Swasty |

KONTES Robot Indonesia (KRI) 2022 tingkat nasional resmi digelar luring setelah dua tahun dilaksanakan daring akibat pandemi covid-19. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai tuan rumah penyelenggara akan menjamu 121 tim dari 54 perguruan tinggi di Indonesia.
 
KRI nasional bakal berlangsung pada 3 Juli 2022. Ketua Pelaksana Kontes Robot Indonesia 2022 I Ketut Eddy Purnama menyebut tim yang bertanding di tingkat nasional ialah juara yang mengalahkan 654 tim terdaftar pada tingkat wilayah.
 
Dia memerinci terdapat 24 tim Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), 24 tim Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), 22 tim Kontes Robot Sepak Bola Indonesia-Beroda (KRSBI-B), 12 tim Kontes Robot Sepak Bola Indonesia-Humanoid (KRSBI-H), 24 tim Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI), dan 15 tim pada Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).

Eddy menjelaskan ITS sebagai panitia pelaksana bergotong-royong mendukung pelaksanaan KRI dengan memanfaatkan fasilitas dari lab-lab yang ada. Pihaknya berusaha memberikan upaya terbaik, termasuk pengadaan sistem pengecekan keluar-masuk area pertandingan secara real time untuk menjaga ruangan tetap steril dari pihak-pihak yang tidak terkait dengan pelaksaan lomba.
 
Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang juga Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia Asep Sukmayadi menyampaikan rasa bangganya akan lonjakan antusiasme pada pelaksanaan KRI 2022 yang ditunjukkan dari penambahan jumlah peserta. Dia menyadari mahasiswa memiliki potensi kreativitas yang sangat luas dan harus didukung budaya inovasi yang kuat, terutama dalam hal kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan robotika.
 
Asep juga menyampaikan penghargaan bagi Tim Barunastra ITS yang menjadi juara umum dalam International Roboboat Competition (IRC) 2022 di Florida, Amerika Serikat, akhir Juni 2022. “Sebagai tuan rumah, ITS memberi kami energi positif dengan melambungkan nama Indonesia di kancah robotik internasional,” ujar dia.
 
Asep menekankan kemajuan teknologi akan menjadi tantangan karya dan kerja manusia di masa depan. Dia menyebut kemajuan robotika tidak akan menggantikan peran manusia seutuhnya.
 
"Tetapi membuka kesempatan untuk mengalokasikan sumber daya manusia ke ranah pekerjaan yang lebih bernilai,” tutur dia.  
 
Asep mengatakan pihaknya tetap ingin memastikan talenta unggul tetap dapat mengaktualisasikan potensi dan prestasinya di berbagai situasi dan kondisi. Dia berharap tahun ini dapat terus mendorong prestasi dan menemukan talenta-talenta terbaik yang akan dipersiapkan lebih lanjut di bidang teknologi.
 
“Semoga ajang KRI 2022 bisa dinikmati juga bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi penguasaan teknologi di masa depan,” tutur dia.
 
Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan KRI tidak hanya sebagai ajang unjuk memfasilitasi minat, ide, serta kreativitas mahasiswa di bidang teknologi robotika. KRI mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia khususnya dalam menggarap bangsa menghadapi era revolusi industri 4.0 yang sudah berjalan.
 
Ashari menuturkan ajang KRI akan diteruskan pada kompetisi di tingkat internasional, yaitu Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). KRI menjadi langkah awal untuk menunjukkan jumlah talenta-talenta robotik Indonesia.
 
“KRI menjadi cermin kemampuan yang diakui secara internasional bahwa anak bangsa kita luar biasa di bidang teknologi robotika,” tutur dia. (Medcom.id/H-2)

BERITA TERKAIT