JARAK yang sangat jauh antara Indonesia dan Rusia, khususnya Kota Kazan, tidak menghalangi jalinan kerja sama antar-institusi pendidikan tinggi.
Pertemuan tingkat pimpinan antara Akademi Televisi Indonesia (ATVI) dengan Kazan State Institute of Culture (KSIC), Rusia, dapat dilakukan melalui zoom, Kamis (16/6).
Pertemuan via zoom itu sangat produktif dan memuluskan jalan untuk pembahasan nota kesepahaman (MoU) dan langkah konkret kerja sama.
Dalam pertemuan, delegasi ATVI hadir lengkap, mulai dari Direktur ATVI Eduard Depari, Wakil Direktur ATVI Ciptono Setyobudi, dan jajaran dosen yang membidangi tugas dan tanggung jawab berbeda, seperti Syaelendra, Handy Utama (Hans Raphael), Friska Artinus, Teguh Setiawan, dan Safrudiningsih.
Sedangkan dari KSIC juga hadir para pimpinan yaitu Vice-Rector for Educational Work KSIC, Leontieva Tatiana Viktorovna, Dean of the Faculty of Theater, Cinema and Television, Galimova Elmira Munirovna, dan Head of the Department of Film and Television Directing, KSIC Kazakov Anton Fedorovich.
Direktur ATVI, Eduard Depari mengatakan, pertemuan antarpimpinan perguruan tinggi dalam hal ini ATVI dan KSIC bukan saja akan berdampak pada hubungan makin erat antara bangsa Indonesia dan Rusia, tetapi membawa pengaruh positif bagi ATVI dan KSIC.
“Dunia sudah mengglobal, ATVI pun akan menuju ke sana, dan kerja sama dengan KSIC ini wujud dari keinginan untuk kemajuan pendidikan tinggi khususnya bidang penyiaran dan komunikasi antar kedua perguruan tinggi,” katanya.
Eduard melanjutkan, pihak KSIC sangat antusias dan langsung menawarkan draft MoU untuk dibahas bersama dan nantinya ditandatangani untuk selanjutnya merencanakan kegiatan nyata sebagai realiasai dari penandantanganan MoU yang disebut “action plan” ke depannya.
Realisasi kerja sama
Dekan Fakultas Teater, Film, dan Televisi KSIC, Leontieva Tatiana Viktorovna menanyakan langsung bagaimana dapat direalisasi kerja sama ini misalnya dengan pengiriman mahasiswa KSIC untuk magang belajar di ATVI, juga kerja sama produksi program televisi.
Keinginan Leontieva Tatiana Viktorovna langsung disambut Eduard Deapari dengan mengatakan bahwa pihak ATVI sangat terbuka dan welcome, dengan catatan situasi Covid-19 benar-benar sudah terkendali.
“Kita punya grup stasiun TV yang besar, Indosiar, SCTV, O’Channel, dan beragam media online, artinya kita siap menerima mahasiswa KSIC,” katanya
KSIC yang didirikan pada tahun 1969 adalah institusi seni dan budaya peringkat atas di wilayah Volga, Federasi Rusia.
Pada tahun 2002 secara resmi menjadi Universitas Kebudayaan dan Seni Negeri Kazan. Pada 25 Juni 2015 ia memperoleh status Institut Kebudayaan Negeri Kazan.
Adi Nuryanto, Atase Pendidikan KBRI Moskow menambahkan, banyak keuntungan yang dapat diperoleh kedua perguruan tinggi apabila kerja sama ini direalisasikan. Sebab banyak aspek yang bisa dilakukan, baik secara langsung maupun melalui daring. (RO/OL-09)