08 June 2022, 08:20 WIB

Mengenal Gereja Tua Landmark Kota Kupang


Faustinus Nua |

SEJARAH kolonialisme  bangsa Belanda meninggalkan jejaknya di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui bangunan Gereja Kristen tua yang berusia lebih dari seabad. Bangunan yang sempat menjadi gudang amunisi Jepang itu menjadi jejak awal penyebaran agama Kristen Protestan di Pulau Timor yang hingga saat ini merupakan agama mayoritas penduduk setempat.

Dikutip dari laman cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Gereja Protestan Kota Kupang diresmikan pada tahun 1887 ketika J.F. Niks bertugas menjadi pendeta di gereja tersebut. Area Gereja Protestan Kota Kupang pada masa pendudukan Jepang difungsikan sebagai gudang amunisi dan perlengkapan perang tentara. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, gereja ini kembali difungsikan sebagai tempat ibadah hingga kini.

Gereja Protestan Kota Kupang termasuk ke dalam area inti Afdeling Kota Kupang. Bangunan satu lantai ini berjarak sekitar 150 meter dari Benteng Concordia tak jauh dari teluk Kupang. 

Baca jugaPerkuat Koordinasi, Ditjen GTK Segera Bahas Rekrutmen dan Formasi PPPK dengan KemenPAN-RB

Baca jugaUPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar Semarakkan Bulan Bung Karno

Di sisi selatan komplek gereja terdapat dua rumah dinas untuk pendeta, sedangkan di sebelah barat rumah dinas terdapat bangunan toilet serta ruang konseling. Temuan lain yang menarik di komplek gereja adalah dua nisan dari bahan batu berwarna hitam dan berbentuk persegi panjang.

Meski terletak di halaman depan gereja, namun nisan ini pada awalnya terletak di dalam bangunan yang dulu difungsikan untuk sekolah TK. 
Pemerintah Kota Kupang menjadikan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) itu sebagai salah satu museum sejarah bagi umat Kristen Protestan di wilayah tersebut. 

Bangunan tua yang terletak di Kelurahan Lai Lai Besi Kopan (LLBK), Kecamatan Kota Lama, sebagai Museum Sejarah umat Kristen Protestan kembali ditata dan direnovasi.

"Penataan dan renovasi gedung Gereja Kota Kupang yang merupakan Gereja Protestan tertua di Kota Kupang merupakan tindak lanjut pertemuan antara Wali Kota Kupang dengan Majelis Jemaat Harian pada tanggal 16 September 2021 lalu," ujar Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Gereja Kota Kupang menjadi bukti sejarah perkembangan iman dan salah satu landmark Kota Kupang. Menurut Jefri, pihaknya berkomitmen mendukung program pekerjaan Museum Sejarah Jemaat Kota Kupang dan juga penataan halaman Gereja Kota Kupang sebagai situs sejarah. (H-3)

BERITA TERKAIT