KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah naik menjadi 494 kasus. Pemkab Semarang membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani kasus PMK.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (2/6) para peternak di Kabupaten Semarang semakin resah dengan cepatnya penyebaran penyakit mulut dan kuku pada ternak mereka seperti sapi, kerbau dan kuku, kondisi ini dikhawatirkan tidak hanya berdampak pada kerugian material karena matinya hewan peliharaan yang terpapar juga hewan tidak dapat diperdagangkan apalagi jelang Idul Adha.
Berdasarkan data terbaru dihimpun jumlah hewan ternak berkuku dua terkonfirmasi PMK di Kabupaten Semarang saat ini telah mencapai 494 ekor atau naik dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 266 ekor, sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang segera mengambil langkah cepat untuk mengatasinya.
"Saya tidak tahu, sapi saya sebelumnya tidak mengalami gejala apa-apa pagi ini tidak mau makan dan dari mulutnya keluar liur cukup banyak," kata Warsono,55, peternak di Kalisidi, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Kalisidi Dimas Prayitno bahwa wabah PMK di desanya terjadi cukup cepat, hingga kini sebanyak 210 ekor ternak telah terjangkit PMK sehingga meminta pemerintah daerah mengambil langkah cepat untuk menanganinya. "Hewan ternak yang terkonfirmasi sudah dikarantina agar tidak menular ke yang lain," ungkapnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan telah mendapatkan laporan cepatnya wabah PMK menyerang ternak di daerahnya, bahkan bersama beberapa instansi terkait telah melihat langsung kondisi peternak di daerahnya, sehingga hal ini terus dikomunikasikan dengan berbagai pihak untuk segera diatasi. "Kita segera bentuk tim Satgas khusus untuk mengatasi PMK yang kini telah memapari 494 ekor ternak di daerah ini," ujar Ngesti.
Selain telah melakukan langkah karantina terhadap hewan ternak terkonfirmasi, lanjut Ngesti, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang juga telah melakukan pengobatan serta penyemprotan disinfektan di setiap kandang. "Saya juga intruksikan penutupan sementara tujuh pasar hewan di sini," imbuhnya. (OL-15)