PANITIA Pusat UTBK Universitas Padjadjaran (Unpad) mengingatkan peserta UTBK SBMPTN gelombang II untuk tidak datang terlambat. Hal itu untuk meminimalisir potensi keterlambatan yang bisa menyebabkan peserta tidak bisa mengikuti ujian.
“Tolong hadir satu jam sebelum pelaksanaan ujian,” kata Koordinator Pelaksana UTBK Unpad Inu Isnaeni Shidiq seperti dikutip dari laman Unpad, Minggu (29/5).
Keterlambatan merupakan kasus yang tidak bisa ditoleransi oleh panitia UTBK di seluruh Indonesia. Peserta yang datang melebihi waktu yang sudah ditentukan tidak diperkenankan masuk ke ruang ujian.
Inu menjelaskan LTMPT pusat membolehkan peserta yang datang terlambat untuk mengikuti ujian jika mengalami kecelakaan tunggal dan dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit. Pada pelaksanaan UTBK-SBMPTN gelombang I di Pusat UTBK Unpad, ditemukan ada empat peserta yang datang terlambat melebihi waktu yang ditetapkan. Keempatnya dinyatakan tidak bisa mengikuti ujian.
“Kita sudah memberikan waktu toleransi 30 menit, yang bersangkutan datang lebih dari 30 menit,” kata Inu.
Untuk gelomabang II yang dimulai sejak Sabtu (28/5), Pusat UTBK Unpad menerima sekitar 3.900 peserta. Dengan jumlah peserta yang banyak, dia juga mengingatkan peserta untuk membawa dokumen persyaratan yang dibutuhkan. Sejumlah dokumen yang perlu dibawa antara lain kartu tanda peserta UTBK-SBMPTN 2022, surat keterangan kelas XII atau keterangan lulus bagi lulusan tahun 2022, ijazah yang sudah dilegalisasi bagi peserta lulusan 2020-2021, serta kartu identitas. Seluruh dokumen tersebut wajib dibawa dalam bentuk cetak.
Baca juga: UTBK-SBMPTN Gelombang 1 Ditutup, Diikuti 531.709 Peserta
Selain itu, bagi peserta yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap (minimal sudah vaksin kedua), diwajibkan untuk membawa hasil tes antigen maksimal 1×24 jam atau hasil tes PCR maksimal 2×24 jam. Peserta juga wajib terdaftar di aplikasi PeduliLindungi.
Hal ini diperlukan untuk memastikan peserta terpantau dalam kondisi sehat dan tidak terkonfirmasi positif covid-19.
“Bagi teman-teman yang belum divaksinasi, saya harap tidak ada lagi yang datang tanpa membawa hasil antigen dan PCR. Ini akan merugikan peserta, karena sebelum masuk ruangan, peserta tetap harus dites antigen dulu oleh panitia. Waktu di dalam kelas jauh lebih sedikit,” papar Inu.
Antisipasi Potensi Kecurangan Pelaksanaan
UTBK-SBMPTN gelombang I di Pusat UTBK Unpad dipastikan menerapkan keamanan yang ketat. Hal ini bertujuan untuk mengantipasi berbagai potensi kecurangan pada proses ujian.
Dijelaskannya, sebelum masuk ruangan, peserta akan menjalani serangkaian protokol. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, pengecekan menggunakan metal detektor, serta penggeledahan badan peserta oleh tim Resimen Mahasiswa Unpad.
Hal ini diharapkan meminimalisasi potensi kecurangan yang menggunakan berbagai perangkat teknologi mutakhir. Semua aksesoris, seperti jam tangan dan ponsel dalam keadaan mati dimasukkan ke dalam tas. Tas kemudian disimpan di loker ruangan atau di depan ruangan ujian, sehingga peserta tidak membawa peralatan apa pun ke dalam ruangan ujian selain dokumen yang diperlukan.
“Kemungkinan peserta membawa alat lain diharapkan sangat kecil,” ungkap Inu.(OL-5)