25 May 2022, 17:02 WIB

RI Punya Kearifan Lokal dalam Penanganan Bencana


Atalya Puspa |

INDONESIA menjadi tuan rumah dalam Forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ketujuh pada 23 Mei-28 Mei 2022, yang berlokasi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK) Muhadjir Effendy diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, sebagai Ketua Panitia Nasional GPDRR ke-7 tahun 2022.

Muhadjir menegaskan bahwa Indonesia telah mengadopsi pendekatan pentaheliks berbasis masyarakat, yang dikenal dengan gotong royong, dalam mencapai resiliensi.

Baca juga: Jokowi: Perlu Komitmen Global untuk Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim

"Kami menegaskan pentingnya kolaborasi pentaheliks. Termasuk partisipasi dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan edia. Pada tingkat komunitas, kolaborasi diimplementasikan melalui program, seperti Taruna Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana," jelas Muhadjir, Rabu (25/5).

Menurutnya, Indonesia juga memiliki kearifan lokal di bidang penanggulangan bencana. Salah satunya, Bali yang memiliki filosofi Tria Hita Karana. "Bali, tuan rumah GPDRR, memiliki filosofi Tri Hita Karana atau keseimbangan hubungan antara manusia, Tuhan dan alam," imbuhnya

Bagi Indonesia, forum GPDRR mempunyai arti penting dalam membantu proses pemulihan sosial dan ekonomi. Serta, meningkatkan kembali kewaspadaan publik domestik terkait pentingnya pengurangan risiko bencana.

Baca juga: Menko PMK Resmikan Rumah Resiliensi Indonesia

"Melalui forum ini, Indonesia mengajak para pemimpin dunia bekerja sama dalam mengatasi tantangan global. Seperti, perubahan iklim dan pandemi," kata Muhadjir.

Sebagai bentuk keberlanjutan pascamenjadi tuan rumah GPDRR ke-7, Kemenko PMK melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam pembudayaan gaya hidup cinta lingkungan.

Pada 2022-2023, akan dilaksanakan rangkaian aksi penanaman 10 juta pohon di 34 provinsi. Adapun forum GPDRR tahun ini diikuti oleh 8.050 delegasi dari 193 negara, dengan 4.821 delegasi hadir secara fisik dan 3.229 delegasi melalui platform online.(OL-11)

BERITA TERKAIT