15 May 2022, 17:05 WIB

IPB: Batasi Lalu Lintas Ternak Berpenyakit Mulut dan Kuku


Despian Nurhidayat |

KETUA Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Murtini menegaskan bahwa penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) bisa melalui kontak langsung maupun udara. Karena itu perlu penanganan tepat dan cepat melalui beberapa pola dan metode.

"Salah satunya dengan biosecurity alias pembatasan lalu lintas ternak. Artinya, ternak yang sakit atau dari daerah yang sakit sebaiknya tidak keluar dari daerah tersebut," ungkapnya dilansir dari keteeangan resmi, Minggu (15/5).

Meski demikian, kata Sri, wabah ini tidak terlalu bahaya bagi manusia karena penyebarannya hanya dari hewan ke hewan. Bahkan beberapa bagian daging bisa dikonsumsi walaupun tetap harus melalui prosedur dan SOP yang diatur pemerintah.

"Namun yang juga penting yaitu cleaning dan disinfeksi. Jadi bekas kandang itu benar-benar dibersihkan dan disinfeksi. Kemudian lalu lintas orang karena orang bisa menularkan. Jadi pastikan jika dari kandang ke kandang lain bajunya diganti dan memakai APD," ucap Sri.

Sri menambahkan, pencegahan lain yang juga penting dilakukan yaitu melalui penguatan imun tubuh hewan seperti memberikan vaksin. Kemudian meningkatkan kekebalan tubuh dengan menjaga kondisi kesehatan dan kandang. "Ingat di dalam air liurnya itu banyak sekali virusnya. Jadi kalau air liurnya menempel di kandang, peralatan itu bisa menularkan. Karena itu menjaga kesehatan hewan sangat penting," kata dia.

Baca juga: Jelang Waisak 2022, Kementerian PUPR Siapkan Sarhunta Borobudur untuk Wisatawan

Pengajar Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB Denny Widaya Lukman mengatakan bahwa virus pada sapi perah bisa ditemukan sejak tiga hari sebelum munculnya luka-luka. "Karena itu untuk konsumen diimbau agar memotong hewan di rumah potong hewan yang sesuai dengan undang-undang. Kenapa? karena kalau di rumah potong hewan sudah ada dokter hewan yang memeriksa dan mengawasi dari sebelum dan sesudah hewan dipotong. Dan sebaiknya kita mengonsumsi makanan matang," ujar Denny.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian meminta semua kepala daerah di Indonesia untuk mengatur lalu lintas ternak sebagai upaya bersama dalam mencegah penularan PMK dari Jawa Timur dan Aceh. "Dengan demikian, daerah-daerah ini sepenuhnya dalam kendali yang baik oleh pemerintah kabupaten, provinsi, maupun dari jajaran Kementan untuk bisa mengendalikan agar tidak terjadi mutasi-mutasi berlebihan," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo. (OL-14)

BERITA TERKAIT