05 May 2022, 20:53 WIB

Menular Lewat Saluran Cerna dan Pernapasan, Ini Cara Mencegah Hepatitis Akut


Ferdian Ananda Majni |

PENYAKIT hepatitis akut yang sedang melanda dunia, diduga telah masuk ke wilayah Indonesia. Tepatnya, setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap. Serta, penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit tersebut.

Meski belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut pada anak, namun dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi dari RSCM FK UI, Hanifah Oswari, menyebut bahwa dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan lainnya. 

Baca juga: Kemenkes Masih Investigasi 3 Pasien Anak Meninggal Terkait Hepatitis Akut

Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan. Untuk mencegah risiko infeksi, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Adapun langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun. Memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang. Serta, menghindari kontak anak kita dari orang yang sakit,” jelasnya dalam keterangan pers, Kamis (5/5).

Selain itu, untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan, bisa dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Misalnya, memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.

Baca juga: Hepatitis Akut Hanya Menyerang Anak Maksimal 16 Tahun

Upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit tersebut. Secara umum, gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.

Lalu, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat, seperti teh dan BAB berwarna gelap. Jika anak mengalami gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran. Sebab, kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat. Apabila terlambat mendapatkan penanganan medis, momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.(OL-11)

BERITA TERKAIT