27 April 2022, 10:55 WIB

Kartini Masa Kini, Futri Zulya Berkarier di Bisnis, Pendidikan, dan Politik


mediaindonesia.ocm |

BULAN April identik dengan perayaan Hari Kartini. Sosok pahlawan nasional itu menjadi teladan dan inspirasi bagi perjuangan emansipasi perempuan.

Hasilnya, kini perempuan semakin memiliki kesempatan luas untuk berkarya di berbagai bidang.

Seperti yang dilakukan Futri Zulya, sosok pengusaha perempuan yang concern pada isu perempuan dan anak.

Putri politikus PAN Zulkifli Hasan ini sukses membangun usaha di beberapa bidang. Mulai dari pendidikan, kesehatan, kecantikan, hingga mitra usaha daan keuangan.

Dampaknya bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga memperluas lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat. 

Wanita kelahiran 13 Mei 1988 ini meraih gelar sarjana di Sekolah Bisnis Manajemen ITB dan menyelesaikan pendidikan S2 di bidang International Business di Australian National University, Australia.

Baca juga: UU TPKS Hadiah di Hari Kartini bagi Perempuan Indonesia

Dorongan membangun bisnis diakuinya berasal dari keluarga yang berlatar belakang pengusaha. Sejak kecil ia terbiasa ikut sang ayah bekerja, menjual produk dan melatih para karyawan. 

Sebelum memulai bisnisnya, Futri sempat meniti karier di perusahaan multinasional selama satu tahun.

“Saat itu saya merasa kalau kerja di perusahaan maka manfaatnya terbatas untuk perusahaan itu saja. Tapi kalau saya bikin usaha sendiri, saya juga bisa bermanfaat untuk orang lain, bisa punya karyawan banyak, dan punya impact lebih besar,” ungkap Futri usai peluncuran buku karyanya, Rantau, baru-baru ini.

Ia yang menaruh perhatian pada dunia pendidikan kemudian mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Dalam perjalanannya, lembaga pendidikan tersebut terus berkembang.

“Dari awalnya hanya PAUD, sampai sekarang sekolahnya sudah sampai jenjang SD. Ada ratusan anak yang bersekolah di situ,” paparnya dalam keterangan pers, Rabu (27/4)

Tak hanya sekolah berbayar, Futri  juga mendirikan sekolah gratis di daerah Lampung Selatan. Idenya berawal dari sang ayah yang ingin anak-anak di Lampung, kampung halamannya, punya kesempatan mendapat pendidikan yang baik tanpa kesulitan biaya.

Akhirnya, Futri mendirikan SMA Kebangsaan. Sekolah ini menerapkan proses seleksi masuk, mereka yang lolos akan mendapat beasiswa, bersekolah secara gratis.

Setelah sekian lama berkarya di dunia bisnis, Futri mulai mengikuti jejak sang ayah dan adiknya, terjun ke dunia politik.

Ia mengungkapkan, ketertarikannya pada dunia politik juga berlandaskan kepeduliannya pada isu perempuan dan anak. 

“Saya ingin lebih bermanfaat bagi banyak orang dengan terjun ke dunia politik. Memang, di bisnis kita bisa memberi impact ke banyak orang, misalnya dengan memberi lapangan pekerjaan," kata Futri.

"Tapi melalui politik, impact-nya bisa lebih besar karena bisa menghasilkan kebijakan yang mempengaruhi lebih banyak orang," terangnya. 

Terlebih, menurut Futri, isu perempuan dan anak masih perlu banyak perhatian di negeri ini.

“Contohnya, masih banyak korban KDRT dan kekerasan seksual belum tertangani dengan baik, saya concern banget di situ dan di politik ada jalannya," kata ibu dua anak tersebut.

Ia mengingatkan, perempuan harus menjadi sosok yang tangguh. Termasuk para ibu yang merupakan tiang keluarga.

"Kalau ibunya rontok satu keluarga rontok. Makanya saya harap perempuan Indonesia stay strong, tetap berkarya, tapi tetap tak melupakan kodratnya," pungkas Futri. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT