10 April 2022, 12:30 WIB

Batuk dan Sesak Napas tidak Kunjung Membaik? Waspada Kemungkinan Kanker Paru


Basuki Eka Purnama |

DOKTER Spesialis Paru dari Mayapada Hospital Surabaya Bambang Susilo Simon mengingatkan batuk dan sesak napas yang tidak kunjung membaik pada seseorang yang tidak memiliki riwayat merokok bisa jadi pertanda adanya kanker paru.

"Mayapada Hospital Surabaya baru-baru ini kedatangan pasien lansia perempuan usia 70 tahun. Pasien tersebut datang dengan keluhan batuk dan sesak nafas yang tidak kunjung membaik tanpa riwayat merokok. Pasien segera dilakukan pemeriksaan rontgen paru dan CT Scan paru dengan kontras. Ditemukan tumor pada paru sebelah kanan serta cairan di rongga selaput pembungkus paru di area tersebut," kata Bambang dalam keterangan resmi, Sabtu (9/4).

Dokter kemudian melakukan tindakan pengambilan cairan tersebut dan dilakukan tindakan bronkoskopi (biopsi paru) untuk memastikan status tumor paru tersebut apakah berbahaya atau tidaknya.

Baca juga: Waspada, Kanker Paru Juga Bisa Mengidapi Pasien Tanpa Riwayat Merokok 

Bronkoskopi adalah prosedur yang dilakukan untuk melihat ke dalam organ saluran nafas/bronchus di dalam paru-paru dengan memasukkan alat serupa selang fleksibel dengan lampu dan kamera di ujungnya.

Bronkoskopi digunakan untuk mendapatkan sampel lendir atau jaringan paru untuk biopsi, untuk menghilangkan benda asing atau penyumbatan lain pada saluran paru-paru, atau untuk memberikan terapi pengobatan untuk masalah pada paru-paru.

"Hasil biopsi dan CT Scan paru dari pasien perempaun berumur 70 tahun tersebut, diketahui diagnosa pasien adalah kanker paru jenis Non Small Cell Lung Cancer - Adenocarcinoma stadium 4," katanya.

Adenocarcinoma paru adalah jenis kanker paru primer yang paling banyak terjadi dan merupakan jenis kanker paru yang paling sering dialami pasien perempuan Asia yang tidak merokok.

Pada dasarnya, faktor risiko utama dari kanker paru termasuk adenocarcinoma adalah merokok. Selain itu, faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dengan kanker paru, mutasi gen, serta paparan asap, bahan kimia, dan logam berat.

Gejala kanker paru antara lain batuk yang tidak kunjung sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, kesulitan bernafas dan menelan, serta turun berat badan tanpa sebab yang jelas.

"Penanganan kanker paru termasuk adenocarcinoma tergantung pada stadium, lokasi kanker, dan kondisi pasien secara keseluruhan. Pada pasien ini, terapi awal yang dilakukan adalah kemoterapi untuk mencegah semakin menyebarnya sel kanker sambil menunggu hasil pemeriksaan analisa genetik dari sel kanker paru ini, di mana nantinya jenis obat yang digunakan akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan ini," kata Bambang.

Kanker paru stadium awal biasanya belum menunjukkan gejala, sedangkan jika sudah bergejala biasanya kanker sudah memasuki stadium lanjut. 

Untuk itu melakukan deteksi dini kanker paru sangat penting dilakukan terutama bagi yang memiliki faktor risiko.

Pemeriksaan direkomendasikan mulai usia 40 tahun. Pemeriksaan dengan LDCT paru atau Low Dose CT Scan paru dapat mendeteksi kanker paru bahkan pada stadium awal dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen paru. 

Jika terdeteksi sejak dini, tingkat keberhasilan terapi tentunya akan semakin tinggi. (Ant/OL-1)

BERITA TERKAIT