23 March 2022, 09:00 WIB

Glaukoma Pencuri Penglihatan Tiap Generasi


M. Iqbal Al Machmudi |

GLAUKOMA atau yang disebut pencuri penglihatan biasa terjadi berasal dari keturunan. Faktor genetik menjadi penyebab utama penyakit ini terjadi. Penurunan bahkan bisa dari kakek atau nenek yang memiliki kelainan genetik yang diturunkan. 

Glaukoma merupakan 1 dari 5 penyebab kebutaan tertinggi di dunia dan nomor 1 penyebab kebutaan permanen sehingga masyarakat perlu memahami lebih jauh lagi. Glaukoma merupakan satu penyakit yang menyerang syaraf mata namun hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan.

Glaukoma memiliki faktor risiko terpenting yang bisa terkontrol yaitu tekanan bola mata. Biasanya tekanan bola mata yang tinggi menyebabkan stresnya syaraf mata dan terjadi kebutaan secara perlahan.

"Tekanan bola mata dapat meningkat disebabkan oleh gangguan keluarnya air dalam bola mata kita itu disebabkan bola mata tinggi. Jadi dalam bola mata normal ada produksi air terus menerus yang menjaga supaya sempurna, tekanan bola mata apabila ada hambatan," kata Dokter Spesialis Mata dr. Astrianda Nadya Suryono, Sp.M(K) dalam dialog daring, Rabu (9/3).

Baca juga: Kampus Merdeka Dorong Pemulihan Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Nadya menjelaskan bahwa tekanan bola mata tidak ada kaitannya dengan makanan atau pola hidup. Namun, ia mengatakan kopi bisa memicu terjadinya glaukoma. Selain itu posisi saat berolahraga atau yoga yang membuat posisi mata di bawah juga bisa meningkatkan tekanan bola mata. Glaukoma juga disebabkan adanya degenerasi pada usia tua, biasanya di atas 40 tahun. Faktor lain, keluarga yang memiliki glaukoma maka keturunannya besar kemungkinan mengalami glaukoma. 

"Penyakit lain yakni diabetes, darah tinggi, juga menjadi faktor risiko. Peningkatan tekanan bola mata juga terjadi pada orang yang terlalu banyak mengonsumsi obat-obat steroid dan tipe-tipe glaukoma juga berbeda tergantung rasnya," ujarnya.

Kelainan genetika penyebab syaraf mata yang makin lama makin rusak tapi selama belum ada terapi genetika atau spesifik maka glaukoma tidak mungkin sembuh dan bisa berlangsung, sehingga glaukoma ini belum bisa diobati. Yang bisa dilakukan adalah mencegah perburukannnya. Sebisa mungkin glaukoma cepat terdeteksi agar parah dan mengatasi faktor risikonya.

"Kita cuma bisa memodifikasi tekanan bola mata agar bisa mencegah terjadinya perburukkan tapi tidak mengobati dan tidak mencegah 100% kebutaan yang terjadi akibat glaukoma," pungkasnya. (H-3)

BERITA TERKAIT