08 February 2022, 06:10 WIB

Kepercayaan dan Kerja Sama Penelitian


MI |

ITB, khususnya melalui LPPM sangat mendukung kegiatan penelitian ini, tapi penelitian ini juga dapat berjalan dengan baik serta lancar berkat dukungan dan kepercayaan dari stakeholder lain, yaitu beberapa persatuan bulu tangkis (PB) di Indonesia, bahkan federasi bulu tangkis dunia, yaitu Badminton World Federation (BWF).

Sebagai contoh, ITB sendiri, melalui KK Ilmu Keolahragaan SF ITB, sudah memiliki kerja sama melalui memorandum of understanding (MoU) dengan PB Jaya Raya Jakarta. PB Jaya Raya Jakarta merupakan PB yang menciptakan atlet-atlet berprestasi bagi Indonesia. Susi Susanti, (almarhum) Markis Kido, Marcus Fernaldi Gideon, serta Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merupakan contoh beberapa nama jebolan PB Jaya Raya. Tentunya, kerja sama antara ITB dan Jaya Raya ini merupakan wujud dan komitmen nyata di antara kedua instansi dalam menumbuhkan kultur sports science sebagai suatu disiplin ilmu yang membantu pelatih dalam meningkatkan performa atlet sehingga bisa menciptakan atlet-atlet bulu tangkis terbaik bagi Indonesia.

BWF sebagai federasi utama bulu tangkis dunia juga memberikan kepercayaan yang begitu besar kepada ITB, khususnya kepada KK Ilmu Keolahragaan ITB. Hal ini terwujud dari amanah dan tugas besar yang diberikan BWF melalui beberapa penelitian yang harus dijalankan Sports Science Research Group ITB. Tercatat pada 2018, BWF memberikan tugas kepada ITB untuk melakukan penelitian berjudul Fisiologi Karakteristik Pemain Bulu Tangkis Ganda Putra, pada 2019 dengan judul Risiko Cedera Punggung (Back Pain) ketika Melakukan Pukulan Overhead, dan pada 2021 dengan judul Analisis Cedera Overuse pada Atlet Bulu Tangkis. Beberapa tugas itu menandakan bahwa BWF percaya kepada ITB sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki kapasitas dan kualitas untuk mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai sports science dalam perkembangan bulu tangkis di Indonesia, bahkan di dunia.

Adapun temuan-temuan dari penelitian kami tentunya semakin menyadarkan kita semua untuk tetap menjaga momentum prestasi bulu tangkis Indonesia dan berani mengembangkan potensi tersebut ke arah yang lebih baik. Indonesia tidak boleh puas dan berdiam diri saja dengan potensi atlet bulu tangkis yang dimiliki. Ini menjadi tantangan untuk kita ‘mendesain’ atlet yang lebih tangguh sehingga dapat mengharumkan nama baik bangsa ini di setiap perhelatan olahraga internasional.

 

 

 

BERITA TERKAIT