22 January 2022, 06:00 WIB

Youtuber dengan 10 Ribu Subcriber Miliki Jalur Khusus Masuk UPN Veteran


mediaindonesia.com |

SELEKSI masuk perguruan tinggi negeri sudah dimulai melalui Seleksi Masuk Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), setelah itu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Di samping dua jalur ini, proses seleksi mahasiswa di sejumlah PTN beragam, salah satunya jalur mandiri.

Jalur mandiri ini dibagi menjadi Ujian Tertulis Berbasis Kompetensi (UTBK) sebagai kriteria kelulusan, serta Jalur Prestasi yang menggunakan gabungan nilai UTBK dan prestasi akademik atau non-akademik.

Dalam konteks prestasi akademik atau nonakademik itulah, para Youtuber, ketua OSIS, dan juga mereka yang hafal kitab suci Alquran atau hafiz, minimal 10 Juz, mempunyai kesempatan luas masuk ke semua program studi (prodi) termasuk di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta.

“Sejak 2019, kami memberikan kesempatan bagi Youtuber, Ketua Osis, dan hafiz Qur'an10 juz untuk kuliah di UPN Veteran Jakarta. Prestasi ini akan diberi poin khusus yang menambah bobot nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang sebelumnya sudah diikuti peserta,” ujar Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Kerja Sama FK UPN  Veteran Jakarta Nunuk Nugrohowati.

Pernyataan Nunuk Nugrohowati ini diungkapkan ketika menjadi pembicara dalam acara Education Fair (Edufair) SMAN 8 Jakarta bertajuk   Big Dreams, Big Choices dengan tema “Half Day with Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta & Seba Serbi Biaya PTN”, Jumat (21/1). 

Lebih lanjut Nunuk menjelaskan soal Youtuber ini, dengan syarat memiliki paling sedikit 10.000 subscriber. Sedangkan Ketua OSIS, minimal satu periode.

Selain itu, jalur prestasi juga membuka kesempatan kepada calon mahasiswa yang mempunyai prestasi di bidang olimpiade sains, olahraga, dan seni di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan internasional dalam tiga tahun terakhir.

Selain soal jalur tersebut, Nunuk membedah program studi (prodi) kedokteran yang memang menjadi minat kalangan siswa SMAN 8 Jakarta.

Pihaknya sangat senang dapat memberikan penjelasan soal UPN Veteran, khususnya prodi kedokteran kepada orang tua dan siswa serta para guru. Berbagai pertanyaan pun mengalir kepada Nunuk dan membuat diskusi makin  menarik.

Sebelum sesi UPN Veteran Jakarta, dalam sambutan pembukaan Kepala Sekolah SMAN 8 Rita Hastuti memberikan apresiasi kepada UPN yang memberikan waktu serta kesempatan tampil dalam acara Edufair ini.

“Kehadiran UPN Veteran Jakarta menambah wawasan bukan saja kami, tetapi para orang tua dan siswa. Semakin luas peluang untuk mendapatkan PTN bermutu bagi anak didik kami, khususnya di Prodi Kedokteran,” kata Rita Hastuti.

Setali tiga uang, anggota Komite Sekolah SMAN 8 Jakarta, Ari Ariesta mengatkan, Edufair kali ini yang menampilkan UPV Veteran Jakarta memperlihatkan bahwa sasaran PTN bagi siswa SMAN 8 Jakarta tidak pada satu titik saja tpai makin luas.

“Dengan keluasan itu, otomatis pilihan bagi siswa dalam memilih Prodi dan PTN juga makin luas,” tambah Ari.

Sementara salah satu panitia Edufair yang juga orang tua siswa, Henny mengungkapkan harapan dari acara pamungkas Edufair ini agar semua siswa Rajawali Emas 2022 maupun angkatan setelahnya akan lebih bersemangat, jeli dan teliti dalam menentukan pilihan universitas terbaiknya.

Selain itu lanjut Henny,  mempunyai waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri dalam mencapai mimpi-mimpi dan cita-cita besar mereka.

Komunikasi dan Strategi

Pada sesi kedua dibahas serba-serbi pembiayaan di 10 PTN oleh dosen ATVI, Suradi. Soal biaya ini sangat penting agar para orang tua dan calon mahasiswa memperhitungkan biaya kuliah dan juga biaya hidup bila memilih PTN di luar kota tempat tinggalnya.

“Keberlangsungan studi itu sangat penting. Jadi aspek keuangan ini tidak boleh diabaikan,” katanya.

Berbagai varian biaya kuliah, dari berbagai jalur di sejumlah PTN diulas. Namun, selaian pembiayaan yang harus ditanggung oleh orang tua, kesempatan untuk memperoleh keringan, bahkan beasiswa terbuka luas.

Sebab, banyak PTN yang memberikan beasiswa  bekerjasama dengan institusi, swasta, dan sebagainya. ”Yang penting anak-anak kita lulus seleksi dulu. Ini juga penting,” katanya.

Suradi yang pernah mengajar di SMAN 8 Jakarta ini juga mengingatkan orang tua dan siswa harus satu suara dalam hal menentukan PTN dan program studi  jangan sampai antara orang tua dan siswa berbeda, apalagi konflik.

"Ini akan menghambat stategi memilih PTN dan prodi," katanya. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT