PERAN sekolah untuk menyelesaikan registrasi/pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di 2022 sangat luar biasa. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo karena ketika registrasi dibuka sudah 2,4 juta yang mengakses.
"Kemain kita lihat saat dibuka pada tanggal 4 Januari itu kurang lebih pukul 15.00 WIB dibuka dan jam 20.00 yang akses 2,4 juta. Padahal SLTA di Indonesia hanya 56 ribu tapi yang akses 2,4 juta," kata Budi dalam Sosialisasi SNMPTN, UTBK SBMPTN, dan Jalur Masuk UI 2022, Kamis (6/1).
Pengisian PDSS sendiri dilakukan pada 4 Januari hingga 8 FebruarI. Alhasil registrasi akun LTMPT yang dilakukan siswa yang semula digelar pada 4 Januari kini diundur, dan bisa dilakukan pada 10 Januari sampai 15 Februari.
"Bagi adik-adik yang nantinya eligible SNMPTN itu harus memiliki akun LTMPT. Sementara bagi adik-adik yang akan mengulang dari lulusan tahun 2021 dan 2020 itu mohon perhatiannya dari pembuatan akun LTMPT baru dimulai pada 14 Februari sampai 17 Maret yang sifatnya wajib," ujar Budi.
Artinya semua siswa yang lulus tahun 2021 dan 2020 mengikuti UTBK-SBMPTN membuat akun LTMPT baru dan akun yang kemarin tidak berlaku ini mohon diperhatikan karena masih simpang siur.
Bahwa pengisian PDSS yang diizinkan hanya sekolah yang menggunakan kurikulum nasional. Sehingga sekolah yang tidak menggunakan kurikulum nasional tidak diperbolehkan mendaftar PDSS. Kemudian basis data-data yang diisikan oleh sekolah hanya rekam jejak sekolah dan siswa yang eligible untuk mendaftar SNMPTN. Dan pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah dan kebenaran data menjadi tanggungjawab kepala sekolah. (H-1)