SCHNEIDER Electric kembali bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam pengembangan kompetensi SDM vokasi di Indonesia.
Kali ini kedua pihak bekerja sama menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC) yang merupakan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang difokuskan pada pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia menghadapi era Home of The Future.
Melalui EEPC yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMK jurusan kelistrikan, Schneider berbagi wawasan mengenai trend konsep perumahan masa depan yang semakin terkoneksi dan cerdas, dan kompetensi digital yang dibutuhkan ahli listrik di masa mendatang. Total ada 4.500 peserta dari 126 SMK di seluruh Indonesia.
EEPC digelar 5 pekan sejak 21 Oktober lalu dan materi yang diberikan antara lain pembekalan teknis mencakup instalasi listrik termasuk energi terbarukan & panel surya, instalasi perangkat rumah pintar, sistem keamanan dan perlindungan listrik, hingga desain dan instalasi software pengelolaan listrik seperti EcoStruxure Power untuk perumahan.
Para peserta juga memperoleh pembekalan soft skill seperti membuat CV yang menarik, mempersiapkan wawancara kerja, serta mengenal budaya kerja. Di akhir sesi pelatihan, para peserta memperoleh kesempatan untuk mengikuti kompetisi dengan mempresentasikan ide-ide kreatifnya terkait desain sistem keamanan listrik, dan desain rumah masa depan.
Pada Rabu (15/12), EEPC oleh MURI diganjar penghargaan sebagai Webinar Kelistrikan kepada siswa SMK dari provinsi terbanyak. Dalam pemberian penghargaan juga digelar diskusi bertema Mempersiapkan Electrician Muda Indonesia Menuju Era Home of The Future yang juga menghadirkan perwakilan SMK pemenang kompetisi EEPC.
Arfah Laidiah Razik selaku Kepala Subbag Tata Usaha Direktorat SMK Kemendikbud Ristek dalam kata sambutannya mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mencetak lulusan vokasi yang tidak hanya siap kerja, juga memiliki kualitas dan keahlian yang mumpuni dalam menghadapi kebutuhan industri masa depan.
Baca juga: Jajal Dua Mobil Listrik Mungil Toyota di Bali
"Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri termasuk dengan Schneider Electric yang memiliki rekam jejak dan pengalamaan di bidangnya untuk menyelenggarakan pelatihan terkait trend dan teknologi terbaru untuk para siswa-siswi SMK. Harapannya mereka dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan industri sehingga ketika lulus dan memasuki dunia kerja telah dibekali kompetensi yang cukup dan memiliki daya saing tinggi," kata Arfah.
Sementara Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia menyampaikan pemanfaatan teknologi digital dan Internet of Things di sektor perumahan ke depannya akan terus meningkat. Berbagai perangkat dan peralatan listrik rumah akan semakin terkoneksi dan saling berbicara satu sama lain.
"Trend ini tentunya harus didukung dengan desain dan instalasi kelistrikan yang tepat guna dan aman. Dengan latar belakang ini, Schneider Electric berinisiatif menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang difokuskan pada pengembangan kompetensi ahli listrik untuk menunjang kebutuhan home of the future ini,” ucap dia.
"Harapannya dengan adanya program pendidikan dan pelatihan (EEPC) yang diinisiasi langsung oleh pelaku industri seperti ini dapat benar-benar membantu SDM vokasi dalam menyelaraskan kompetensinya dengan kebutuhan DUDI (dunia usaha dan dunia industri). Kami akan terus merangkul para pemimpin dan pelaku industri seperti Schneider Electric untuk menciptakan talenta-talenta muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” kata Kepala BBPPMPV BMTI Kemendikbud Ristek Supriyono pada saat yang sama. (R-3)