03 November 2021, 21:15 WIB

Rahasia Sukses Akad Terbitkan Buku yang Laris


Mediaindonesia.com |

PANDEMI memang menjadi tantangan bahkan pukulan terberat bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Hal itu ditandai dengan banyaknya pelaku bisnis yang terpaksa menutup usahanya. Namun, tak sedikit pula dari mereka justru menangkap peluang di masa pandemi. Salah satunya, penerbit Akad. 

Diluncurkan pada 11 Januari 2021, penerbit yang menyasar Gen-Z dan milenial ini justru mampu mencatatkan kinerja bisnis yang signifikan. "Rata-rata per buku baru yang berhasil terjual mencapai 3.000-5.000 eksemplar pada masa praorder. Untuk buku-buku reguler, terjual sekitar 500 hingga 2.000 eksemplar setiap bulan. Bahkan, di tengah industri penerbitan buku di kanal offline yang melesu, Akad berhasil tumbuh," jelas Andri Agus Fabianto, Founder & CEO Penerbit Akad, dalam keterangan resmi, Rabu (3/11).

Lebih jauh ia menerangkan, untuk novel berjudul Samuel, misalnya, penjualannya berhasil mencapai 20.000 eksemplar hanya untuk masa praorder selama 2 jam. Tak hanya buku, Akad juga berhasil memonetisasi kisah di dalam novel Samuel melalui produk merchandise. "Buku dan Photobook Samuel dan Diamond Gang (nama geng motor yang ada dalam kisah novel Samuel) terjual 10.000 paket selama 2 jam," lanjut Andri.

Diakuinya, mayoritas penjualan berasal dari kanal digital. Sebab, Akad memang lebih dulu fokus pada kanal penjualan digital, yang notabene menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia di masa pandemi. Selain itu, kanal digital paling akrab dengan Gen-Z dan milenial yang notabene menjadi target market dari buku-buku atau novel-novel yang diterbiktan oleh Akad. 

"Sampai saat ini, buku-buku atau novel-novel yang diterbitkan Akad telah hadir di sejumlah platform  online seperti Bumi Fiksi, Novely Young, Zahra Books, Melstore Book, dan Toko TM Indo. Kami juga sudah hadir di platfrom e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Meski demikian, kami juga hadir di toko buku offline seperti Gramedia dan Togamas. Ke depan, kami akan menambah jumlah gerai online maupun offline ini," ungkap Andri.

Tak hanya kinerja bisnis, berkat sepak terjangnya di industri penerbitan Tanah Air yang belum genap setahun itu, Akad berhasil meraih penghargaan Bumifiksi Choice Award 2021 untuk tiga kategori sekaligus, yakni Penerbit Pertama Terfavorit, Penulis Pertama Pendatang Terfavorit, dan Judul Buku Pertama Terfavorit. Tiga penghargaan itu diraih Akad pada awal November 2021.

Menurut Budi Ahyar Taryono, Direktur Operasional PT Kawah Media & PT Bumi Fiksi Ritel, penghargaan Bumifiksi Choice Award 2021 diberikan berdasarkan pilihan pembaca. "Jumlah polling digital yang masuk ke kami sebanyak 956.781. Sebagai penyelenggara, kami ingin menjaga kredibilitas Kawah Media sebagai distributor dan Bumi Fiksi Retail Toko Online berjaringan," terang Budi Ahyar Taryono.

Diakui Andri, keberhasil Akad tak lepas dari empat strategi yang dilancarkan. Strategi pertama, Akad senantiasa mencari penulis berpotensi di platform digital Wattpad dan aplikasi Twitter. Selain itu, Akad juga memberikan pendampingan kepada para penulis pemula tersebut melalui workshop. "Salah satu benchmark kami yakni strategi agensi di Korea ketika mendebutkan girlband atau boyband besutan mereka. Singkatnya, Akad menjadi inkubator yang berperan menginkubasi para penulis pemula, from zero to hero," urai Andri.

Strategi kedua yaitu memaksimalkan semua kanal media sosial seperti Instagram, Twitter, Tiktok, dan Telegram sebagai kanal untuk membangun brand engagement dengan para pembaca Gen-Z dan milenial. "Tentu saja, konten-kontan yang kami hadirkan disesuaikan dengan masing-masing platform media sosial serta harus relevan dengan tren yang tengah terjadi," terangnya.

Strategi ketiga, menciptakan komunitas pembaca dengan menggelar pelatihan tiga kali dalam seminggu. Melalui community program tersebut, Akad ingin meningkatkan loyalitas para pembacanya terhadap buku-buku atau novel-novel terbitan Akad. Strategi keempat yakni limited product. "Produk yang terbatas cenderung memicu rasa penasaran Gen-Z dan milenial yang cenderung memiliki karakter selalu ingin menjadi yang pertama dan takut ketinggalan dengan tren yang tengah terjadi di komunitasnya," tutup  Andri. (OL-14)

BERITA TERKAIT