26 October 2021, 14:38 WIB

RS Polri Soekanto Kerja Sama dengan Celltech Stem Cell Vinski Tower 


Eni Kartinah |

RUMAH Sakit (RS) Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS Polri) sebagai rumah sakit pemerintah memilih bekerja sama dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC).

Kerja sama tersebut memfokuskan pada riset dan penelitian sel punca (stem cell), Laboratorium Stem Cell dan Bank Tali Pusat atau penyimpanan ari ari agar nantinya dapat diproses menjadi Stem cell di Laboratorium Stem Cell Celtech.

Belum lama ini telah berlangsung penandatangan nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama antara Cell RS Bhayangkara Tk.1 R. Said Soekanto (RS Polri) dan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC) dalam hal Rujukan Pengambilan Sampel dan Pengaplikasian Stem Cell.

Sesuai Permenkes 32 tahun 2018 bahwa terapi stem cell dapat dijalankan bukan hanya di RS tapi juga di Klinik Utama. Peraturan terbaru inilah yang membawa Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking (CSC) semakin mengembangkan kiprahnya.

Celltech yang telah mengantongi izin Kemenkes untuk laboratorium dan bank Tali Pusat dan jaringan kembali melakukan kerja sama dengan rumah sakit.

Penandatanganan MOU tersebut dilaksanakan di Vinski Tower dan dihadiri Brigjen. Pol. dr. Asep Hendra diana Sp. An.KIC,M.Kes selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekantom dan Kombes Pol Umar Shaba  selaku Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto.

Selain itu, hadir pula  Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD selaku Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) dan anggota Komite Sel Punca Indonesia dr Marhaen Hardjo, tim dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto dan CSC itu sendiri.

Dalam sambutannya, Prof. Deby memuji Kepala RS Soekanto, Brigjen. Pol. dr. Asep Hendra Diana sebagai visioner untuk menjadikan RS Polri Soekanto semakin maju dalam pelayanan stem cell, riset dan penelitian.

Prof. Deby juga merasa bangga karena acara tersebut dihadiri pihak-pihak yang kompeten seperti dr. Marhaen Hardjo yang merupakan Anggota Komite Sel Punca Indonesia. Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD,  yang merupakan doktor lulusan Okayama University Jepang dan juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos) Makassar. 

Sebelumnya, CSC juga telah melakukan kerjasama terkait pelayanan laboratorium stem cell dengan Universitas Hassanuddin, RS Kanker Dharmais, dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara), Universitas Islam Makassar, dan RSIA Kemang Medical Care.

Berbagai kegunaan stem cell dari tali pusat jaringan telah dilaporkan berbagai jurnal ilmiah maupun riset kedokteran yang terus berkembang, dilaporkan stem cell sangat bermanfaat untuk pengobatan diabetes, serebral palsi, autis, penyakit auto imun, dan kelainan orthopedis.  

Selain itu, stem cell bisa juga untuk pengobatan osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosis, trauma luka bakar, multiple sclerosis, lupus, COPD, demensia, alzheimer, parkinson, kanker, dan juga untuk vitalitas pria dan wanita sertta anti-aging. 

Dan kenyataan, saat ini telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri dan ini sangat merugikan negara karena devisa negara lari keluar negeri.

Harapan dari kerjasama ini adalah semoga dimasa depan banyak masyarakat Indonesia semakin mendukung medical tourism di Indonesia.

Hal ini sesuai dengan yang digalakan Celltech yang selalu berusaha berperan aktif dalam menyelamatkan devisa negara serta mendukung himbauan Presiden untuk mencintai produk dalam negeri.

Diketahui hanya ada dua pusat stem cell di Asia yang menggunakan Teknologi Quantum Kedokteran di mana stem cell diproses secara closed system ini mengurangi human error dan risiko kontaminasi karena semua dalam sistem steril tertutup serta terukur kualitas mau kuantitas pasti morfologi, biomarker, jumlah stem cell yang dihasilkan serta waktu produksi yang cukup singkat dibanding dengan sistem lama konvensional open system.

Stem cell, menurut Prof.Deby, adalah sel punca yang hidup dan dapat dimanfaatkan baik untuk penyakit degeneratif maupun wellness dan vitalitas pria.

"Bisa juga untuk terapi gejala menopause ataupun female rejuvenation di mana jurnal penelitian telah banyak sekali di seluruh dunia seperti pengobatan diabetes, stroke, parkinson, autisme, gagal ginjal dan sebagainya," jelas Prof.Deby. 

Dalam dunia kedokteran, anti-aging stem cell dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup, awet sehat optimal dan vitalitas pria maupun wanita semakin baik dan mencegah penyakit degeneratif.

"Celltech berkomitmen menjadi perusahaan sel punca atau stem cell. Terdepan memberikan yang terbaik dari segi teknologi, mutu maupun pelayanannya,":paparnya. (Nik/OL-09)
 

BERITA TERKAIT