31 August 2021, 15:22 WIB

Smile Train Indonesia Beri Operasi Gratis Bagi Anak dengan Bibir Sumbing


mediaindonesia.com |

SMILE Train Indonesia, badan amalinternasional yang memberikan operasi gratis serta perawatan sumbing komprehensif kepada anak-anak, telahmemulaiperjalanannyasejaktahun 2002.

Belum genap satu dekade kiprahnya di Tanah Air, namun hingga hari ini sudah lebih dari 90 ribu pasien di seluruh penjuru Indonesia, termasuk di Jawa Timur, mendapatkan operasi sumbing gratis yang aman, berkualitas, dan konsisten.

Dengan data global yang dimiliki Smile Train, bahwa setiap 3 menit seorang bayi terlahir dengan kondisi bibir sumbing  atau celah langit-langit, maka komitmen untuk memberikan senyum bagi anak-anak Indonesia pun terus diperkuat dengankemitraan bersama para ahlisetempat.

Bermitra dengan Yayasan Dewi Kasih yang didukung oleh Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jember (Unej), Smile Train Indonesia berupaya memberikan penanganan komprehensif.

Penanangan tersebut mulai dari operasi hingga terapi wicara dan bantuan psikologis, bagi anak-anak dan keluarga pasien bibir sumbing atau celah langit-langit di Jawa Timur.

“Di dunia, setiap hari ada 540 anak yang terlahir denga nkondisi bibir sumbing dan atau celah langit-langit, sebuah kondisi yang apabila tidak ditangani dapat membawa dampak berkepanjangan bagi fisik maupun psikologi anak," jelas dr. Ulfa Elfiah, M.Kes, SpBP-RE(K), spesialis bedah plastik, yang juga Ketua Yayasan Dewi Kasih pada keterangan pers, Selasa (31/8).

"Bahkandi Jember, rasio angka pasien bibir sumbing mencapai 1:1.000 pada tahun 2019. Angka ini mencerminkan bahwa butuh perhatian khusus dan serius agar tercipta kemudahan akses untuk mendapatkan penanganan bibir sumbing secara komprehensif, baik dari sebelum, saat, hingga sesudah operasi," kata dr.Ulfa yang juga Kepala UNEJ Medical Center.

Menurut dr.Ulfa yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jember, masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur hendaknya kini makin awar euntu kberperan aktif.

"Apalagi Smile Train Indonesia kini sudah bermitra dengan banyak pihak untuk menyediakan operasi dan perawatan gratis, sehinggaakses pun menjadi lebih luas dan terbuka,” tuturnya.

Kondis ibibir sumbing dan celah langit-langita dalah salah satu bentukkelainan daerah kraniofasial (tulang kepala dan tulang wajah) yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, gusi, dan langit-langit akibat gangguan fusi (fusion) pada masa kandungan.

Penyebabnya kerap tidak diketahu ipasti, namun fokus terpenting adalah penanganannya.

Jika tida segera ditangani, bibir sumbing dapat menyebabkan komplikasi masalah seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, serta meningkatnya resiko malnutrisi, dan bahka ngangguan psikologis.

“Pernahkah kita sadari bahwa kemampuan untuk tersenyum merupakan nikmat yang luarbiasa? Anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing pun berhak untuk mendapatkan senyum mereka. Bibir sumbing gata celah langit-langit mulut bukanlah aib, melainkan kondis ifisik yang sangat bisa diperbaiki," kata Ruth Monalisa, Program Director Smile Train Indonesia.

"Kami di Smile Train bertekad untu kterus membantu menciptakan senyum-senyum berharga dari anak-anak di Indonesia, juga melalui para ahli dari Indonesia. Kami bermitra dengan dokter ahli bedah serta tenaga medis lokal melalui berbagai pelatihan, untuk memberikan perawatan sumbing, termasuk di Jawa Timur," ucap Ruth. 

Ruth menambahkan bahwa diperlukan tindakan menyeluruh, mulai dari perbaikan gizi sebelum operasi, operasi perbaikan, observasi pasca-operasi, serta tindakan lanjutan seperti terapi wicara dan bimbingan psikologis untuk memastikan bahwa tumbuh kembang sang anak akan berjal anoptimal.

“Di Jawa Timur, Smile Train Indonesia telah memberikan lebih dari 15.200 operasi bibir sumbing dan celah langit-langitsejaktahun 2002, bekerja sama dengan 15 mitra rumah sakit Smile Train Indonesia yang berada di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kediri, Jember, dan Madura," jelasnya.

Tak hanya itu, kata Ruth, Smile Train Indonesia pun berkomit menmembantu perawatan sumbing secara komprehensif, di antaranya yang tela hberjalan adalah terapi wicara, orthodonsi, termasuk pelayanan pemberian nutrisi bagi pasien. 

"Dengan dukungan masyarakat, akan semakin banyak senyum tercipta dan anak-anak kita yang lahir dengan bibir sumbing pun mampu berkontribusi secara produktif di masyarakat serta memiliki masa depan yang lebih cerah,”pungkas Ruth. (RO/OL-09)

 

BERITA TERKAIT