NUSA Tenggara Timur (NTT) dikenal memiliki Pulau Komodo yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Namun ternyata, masih banyak destinasi wisata di NTT yang belum dikenal luas.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), NTT memiliki sekitar 1.378 destinasi wisata. Anggota DPR RI Komisi IV Dapil NTT II, Yohanis Fransiskus Lema mengatakan, NTT merupakan provinsi kepulauan yang memiliki total 1.192 pulau dan alam yang indah.
“NTT itu gugusan pulau-pulau, provinsi kepulauan. Tuhan sebenarnya sudah menganugerahkan alam yang indah, pariwisata yang indah (di NTT). Ada juga sumber daya alam ekstraktif berupa tambang,” kata Yohanis dalam Instagram Live Journalist on Duty Media Indonesia, Jumat (5/2).
Menurut Yohanis, untuk menjaga kelestarian alam yang sudah ada, pemimpin di NTT perlu menegakkan konservasi dan pelestarian dalam proses pembangunan pariwisata. Dia menuturkan, pariwisata di NTT hanya bisa dibangun di atas tiga pondasi dasar yakni nelayan, tani, dan ternak.
Menurutnya, untuk memajukan pariwisata, tidak hanya sekedar membangun infrastruktur demi konektivitas antar daerah, tetapi juga dibutuhkan sektor pendukung. NTT harus bisa menjadi lumbung ikan, padi dan ternak untuk memenuhi kebutuhan pariwisata lokal maupun mancanegara.
“NTT punya potensi laut yang luar biasa. 70% wilayah NTT adalah wilayah laut, ini belum dioptimalkan, belum diberdayakan sepenuhnya. NTT sebenarnya wilayah yang di sejumlah tempatnya adalah wilayah yang subur bahkan memiliki keunikan dan kekhasan walaupun tanahnya keras dan berbatu. Yang ketiga adalah peternakan,” jelasnya.
Baca juga : Dengan Pengelolaan Risiko, BNPB Optimis Wisata Bali Bebas Covid-19
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kemajuan pariwisata di NTT melalui pendidikan dan kesehatan yang memadai.
“Anak muda NTT harus menjadi generasi-generasi yang bisa menjadi agen perubahan sosial dengan kecerdasan, pergaulan, dan networking yang luas. Itu harus bisa dipakai untuk meyakinkan para pengambil kebijakan di level nasional baik eksekutif maupun legislative menjelaskan bahwa NTT penting bagi republik ini,” tegasnya.
Penggagas dan pendiri NTT Muda Stela Clarisa Nau menambahkan, sejauh ini sudah banyak hal yang dilakukan oleh beberapa tokoh, baik DPR maupun pemerintah dalam memberikan bantuan untuk memajukan daerah terpencil, seperti menyediakan jaringan internet dan pendidikan literasi. Namun, menurutnya upaya tersebut masih bersifat seremonial.
“Kebijakannya tidak punya ukuran, seperti outputnya apa outcomenya apa. Ketika kita evaluasi tidak sebatas output misal 500 siswa ikut literasi digital harus diukur apa manfaatnya. Saya melihat selama ini masih tahap seremonial,” ujarnya.
Di samping itu, peran generasi muda dalam menyuarakan pendapat dan memajukan daerah juga sangat penting. Dia menilai, untuk ikut berperan, generasi muda perlu membuka mata dan mengedukasi diri sendiri.
“Dengan adanya internet, banyak sekali informasi yang bs kita dapatkan apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Kita mulai belajar apa sih tugas pemerintah pusat, sampai sejauh mana mereka bisa mengintervensi. Pemkab/Pemkot kerjanya ngapain, anggota DPR ngapain, sehingga ketika ada keluhan di daerah kita tahu mengeluhnya ke siapa,” tandasnya. (OL-7)