21 August 2019, 05:20 WIB

Jaga Kesehatan Jantung Kenali Faktor Risikonya


(Sru/H-2) |

KEPEDULIAN untuk merawat kesehatan jantung masih rendah. Padahal, faktor risiko terkena serangan jantung semakin hari semakin meningkat yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat.

"Serangan jantung itu erat kaitannya dari faktor risiko, seperti penyakit darah tinggi, gula, kolesterol, merokok, juga faktor keturunan atau genetik. Dari faktor risiko ini bisa memicu sumbatan di pembuluh darah jantung dan akhirnya terjadilah serangan jantung," urai dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Puti Sarah Saus, dalam diskusi di Jakarta, Jumat (15/8).

Ia mencontohkan, stres, aktivitas yang padat, malas berolahraga, dan sering menyantap makanan bersantan menjadi pemicu utama serangan jantung. Namun, banyak masyarakat yang bersikap tidak peduli dan minim pengetahuan soal itu.

Padahal, tegas Puti, ancaman serangan jantung merupakan pembunuh dalam diam (silent killer) yang tidak bisa dianggap sepele. Saat ini serangan jantung masih menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia, termasuk di Indonesia.

Sebagai pencegahan, imbuhnya, orang-orang dengan faktor risiko tinggi disarankan memeriksa jantungnya saat memasuki usia 40 tahun. "Terapkan pola hidup sehat dan olahraga minimal tiga kali seminggu 30 menit saja," bebernya.

Untuk keperluan deteksi dan penanganan jantung, RS MMC telah dikenal luas dalam menangani kasus jantung secara komprehensif, mulai katerisasi, pasang cincin, sampai yang rumit, yakni kelainan irama jantung. (Sru/H-2)

BERITA TERKAIT