AKTOR model, dan penyanyi Aliando Syarief mengatakan inilah sesi yang melegakan. Reseptor dalam organ-organ indra yang membuatnya memiliki perasaan tenang. Berbeda dengan yang pernah dia alami sebelumnya.
"Rasanya sudah lama aku tidak merasakan perasaan seperti ini," ungkap aktor film dan sinetron Aliando Syarief, seperti diceritakan Mind Technology Expert (Pakar Teknologi Pikiran), Coach Rheo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
"Seperti merasakan suhu dinginnya sebuah energi yang berbenturan dengan sebuah gelombang," ucap aktor bernama lengkap Muhammad Ali Syarief, kelahiran, 26 Oktober 1996 yang menggambarkan apa yang dirasakan.
Seperti banyak diberitakan sebelumnya, bintang sinetron ‘Ganteng-ganteng Srigala’ ini diketahui sempat mengalami Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Sejenis gangguan mental mengalami kecemasan dalam pikirannya.
Coach Rheo meyakini jika ditangani dengan cara tepat, problem mental dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat. “Soal begini banyak yang tuntas dalam satu pertemuan saja,” tegas Coach Rheo.
Baca juga: Vidi Aldiano Butuh 10 Tahun Sebelum Putuskan Berbisnis Bersama Sahabat
Coach Rheo juga mengajak konselor, psikolog, dan psikiater bersama-sama mengubah dunia kesehatan mental di Indonesia, dengan mengadaptasi sistem D.O.A TRTO yang ditemukannya.
D.O.A TRTO (Divine Oracular Assistance – Tension Releasing Technique Online), sebuah konsep seni terapi melepas beban emosi bagi orang yang mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disosrder); gangguan stress pasca trauma.
“D.O.A TRTO sangat efektif atasi trauma, phobia, luka batin yang mayoritas bisa dinetralkan secara utuh dalam 1-3 pertemuan saja. D.O.A TRTO berbeda dengan sistem yang pernah ada. Tanpa perlu dihipnotis dan sepenuhnya dalam keadaan sadar,” terang Coach Rheo.
Berawal dari pengalaman pribadi selama 12 tahun. Coach Rheo dihantui beragam ketakutan, kecemasan, overthinking, dan paranoid. “Hal ini membuat kehidupan saya benar-benar merasa seperti jungkir balik,” akunya.
Di dunia bisnis, pengusaha muda bernama lengkap Caezarro Rey Abishur ini termasuk pribadi sukses. Ia membawahi lebih dari sepuluh ribu mitra usaha yang tersebar sampai pelosok Indonesia.
Namun disisi lain ia kerap dipenuhi rasa takut soal masa depan. Dihantui skenario buruk kehidupan, takut kematian, sakit keras, dan berbagai hal yang membuatnya tak tenang. "Kini semua ketakutan itu hilang total permanen," ujar Rheo.
Usahanya tak sia-sia setelah menghabiskan lebih dari Rp 3 miliar biaya berobat jalan -- sambil belajar dengan berbagai ragam perbantuan dan pelatihan pengembangan diri Coach Rheo menemukan formula.
Dari pengalaman berharga ini Rheo merumuskan sendiri sistem D.O.A TRTO yang sangat efektif diterapkan pada dirinya juga orang lain.
Hasilnya sangat memuaskan. Banyak dari mereka setelah mencoba sistem D.O.A TRTO merasakan kelegaan luar biasa semenjak satu pertemuan pertama.
Banyak dari mereka mengalami pola perubahan serupa yaitu beban mentalnya benar-benar hilang sepenuhnya. Bahkan setelah diwawancara dua tahun berikutnya.
"Saya dapat merasakan penderitaan mereka yang mengalami beban mental. Karena saya mengalami sendiri selama 10 tahun lebih," aku Rheo.
Setiap datang ke berbagai sistem perbantuan, kita selalu diajarkan bagaimana mencapai stage of acceptance atau penerimaan atas keadaan yang tidak pernah berubah.
Tapi ia selalu penasaran bagaimana untuk sepenuhnya terbebaskan tanpa harus menerima atau mengendalikan beban mental yang ada. Sampai akhirnya ia menemukan titik pembeda, yaitu Stage of Liberation.
Titik yang tidak pernah ditemukan langkah sistematisnya oleh sistem yang ada sebelumnya.
"Stage of Liberation adalah titik sempurna ketika kita kembali ke masa dimana kita tidak punya beban emosi seperti terlahir baru," jelasnya
Coach Rheo mengaku bersyukur bertemu dengan mereka yang satu pandangan.
Mereka mau belajar bersama sistem ini mendalami lebih lanjut, serta bisa membantu menyelesaikan beban emosi menahun dengan cara yang lebih efektif.
"Saya merasa terpukau atas kerendahan hati mereka. Meski beberapa dari mereka sangat senior. Mereka mau membuka hati melihat sistem ini secara menyeluruh. Meski saya masih melanjutkan kuliah lagi dan belum lulus," tutur Coach Rheo.
Coach Rheo memang saat ini sedang melanjutkan studi di Jurusan Psikologi Universitas Pelita Harapan Jakarta.
"Saya bersyukur di kampus ini bisa belajar banyak dari guru-guru hebat. Banyak dari mereka lebih hebat dari Sigmund Freud," katanya sambil tertawa.
Kemarahan Aliando Syarief
Selepas membantu Aliando Syarief, Coach Rheo mengaku tidak tahu akan membawa ke mana perjalanannya. Apakah ini dapat membantu Aliando mencari ketenangan, atau memang perlu langkah lanjutan.
Menurut Coach Rheo, salah satu core emotion Aliando Syarief terkait kemarahan terhadap seseorang diakuinya hilang dan memberi ketenangan yang sungguh berbeda dari sebelumnya.
“Konsep D.O.A TRTO saya ini dapat menjadi bekal yang membuatnya bisa menyambut setiap kebaikan di dunia yang ingin diwujudkan untuk orang-orang di sekelilingnya,” kata Coach Rheo.
Menurut Coach Rheo, Aliando Syarief anak baik dengan sejuta potensi. Masa depan cerah terbuka luas di hadapannya.
“Raih semua impian dengan mental yang tenang. Sambut masa depan dengan penuh harapan dan semangat,” pesan Coach Rheo untuk Aliando. (RO/OL-09)