12 June 2021, 00:10 WIB

Atasi Covid-19 Lebih Krusial ketimbang Copras-capres


Andhika Prasetyo |

SITUASI politik dalam negeri kembali ramai di tengah meningkatnya kasus harian penderita virus covid-19 di sejumlah daerah pasca libur Lebaran. Di selasela maraknya pemberitaan perjuangan mengatasi pandemi, publik juga disuguhi munculnya kabar-kabar para politikus dan elite politik yang mulai sibuk baik mencitrakan diri, bertarung, maupun menjajaki koalisi untuk menghadapi Pemilu 2024. Apabila semakin memanas, situasinya dikhawatirkan bisa mengganggu proses penanganan pandemi yang seharusnya menjadi tanggung jawab para politikus dan elite pemerintahan tersebut.

Namun, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira meyakini pihaknya tetap berusaha fokus membantu pemerintah menangani pandemi covid-19 yang belum kunjung usai. Dirinya mengklaim, hingga saat ini PDIP belum mempunyai waktu untuk memikirkan pasangan capres dan cawapres untuk pemilihan pemimpin negara periode selanjutnya.

“Kader-kader PDIP masih fokus mendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa pemerintahan 2024. Kita juga terus berupaya membendung pandemi,” ujar Andreas kepada Media Indonesia, Rabu (9/6).

Dirinya mengakui adanya ketegangan yang terjadi di tubuh internal partai yang melibatkan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Namun, hal tersebut merupakan hal biasa di dalam sebuah partai politik dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan strategi menuju 2024.

Kalaupun ada kader-kader dari PDIP yang mencuat dalam bursa pencalonan presiden, tambahnya, hal itu disebabkan mereka memiliki kinerja yang baik sehingga diapresiasi dan dipercaya publik.

Namun, untuk bisa memastikan apakah kader tersebut akan diusung menjadi capres, itu masih terlalu dini. “Kita lihat Mbak Puan. Kalau beliau terangkat, berarti kerjanya sebagai kader partai yang ditugasi sebagai Ketua DPR RI diapresiasi publik. Begitu juga dengan Mas Ganjar. Beliau fokus menangani pandemi. Kalau itu diapresiasi publik, tentu juga bagus, dong,” tuturnya.

Hal senada diutarakan Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Saat ini, menurutnya, bukan waktu yang tepat membahas pasangan caprescawapres karena Indonesia masih dilanda pandemi covid-19. “Hal terpenting saat ini adalah bagaimana mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut,” ucapnya.

Perihal Pilpres 2024, ia mengatakan pihaknya mungkin baru akan mulai membahas secara serius pada 2023. “Kita bicara tahapan-tahapan itu setelah 2023,” tutur Dasco.

 

 

Fokus dengan kerja

Tak jauh berbeda, para politikus yang saat ini menduduki jabatan publik pun mengklaim saat ini mereka tetap fokus bekerja untuk rakyat. Hal itu ditunjukkan setidaknya dari pernyataan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, dua gubernur yang kini mengantongi angka elektabilitas cukup tinggi.

Bagi Ganjar, membahas Pilpres 2024 bukan menjadi kepentingannya. Hal yang menjadi fokus pria 52 tahun itu sekarang ialah membebaskan Jawa Tengah dari serangan pandemi. “Kami punya tanggung jawab untuk membereskan covid-19 dulu. Apalagi sampai hari ini terjadi kenaikan eksponensial,” tutur politikus PDIP itu.

Sebagai kader yang diberi amanah memimpin daerah, tentu ia menginginkan konsentrasinya tidak terpecah, apalagi karena masalah capres yang notabene merupakan kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua partai.

“Seluruh anggota PDI Perjuangan tahu persis bahwa urusan capres itu bukan urusan gubernur. Ini urusan ketua umum yang sudah didelegasikan pada saat kongres kelima,” tandasnya.

Ridwan pun menganggap Pilpres 2024 ialah hal yang masih sangat jauh dan belum pasti. Ketimbang menghabiskan energi untuk itu, ia memilih fokus mengendalikan pandemi di wilayah yang ia pimpin. “Yang pasti-pasti saja. Bahagiakan warga Jawa Barat dengan bekerja fokus kendalikan pandemi, pulihkan ekonomi, ciptakan lapangan pekerjaan, selesaikan tugas di sisa jabatan, terus berinovasi walaupun banyak rencana pembangunan yang dirampok covid- 19,” jelasnya. (P-3)

BERITA TERKAIT