LIMA puluh emiten berhasil meraih penghargaan Corporate Governance Award 2023 yang digelar Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) atas praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan tidak terlibat kasus serius yang bertentangan dengan prinsip GCG. Ketua Umum IICD Sigit Pramono mengatakan penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk dorongan agar perusahaan dapat menjunjung tinggi praktik tata kelola perusahaan yang baik.
"Tidak semua direksi atau komisaris sungguh-sungguh menerapkan tata kelola yang baik di urutan pertama. Dengan penghargaan ini, mudah-mudahan menjadi komitmen untuk kita bersama-sama membangun negeri dengan tata kelola yang baik," kata Sigit dalam kegiatan The 14th IICD CG Conference & Award 2023 di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono, selaku Ketua Dewan Penasihat IICD, mengatakan upaya membangun tata kelola yang baik membutuhkan kesinambungan antara sektor publik dan swasta. Untuk itu, perusahaan-perusahaan yang mengantongi penghargaan Corporate Governance Award 2023 diharapkan dapat meningkatkan tata kelola yang baik sehingga mendorong kemajuan dunia usaha di Tanah Air.
Baca juga: Instacart Tetapkan Harga IPO US$30 per Saham
Menyambung pernyataan Boediono, anggota Dewan Pembina IICD Dr. James Simanjuntak mengatakan emiten perlu menyeleraskan tata kelola perusahaan yang baik agar dapat bersama-sama bergerak maju dengan tata kelola pemerintah. Oleh sebab itu, secara konsisten sejak 2017, IICD melakukan penilaian terhadap 200 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan metode Asean CG Scorecard, yang dibagi menjadi 100 emiten BigCap dan 100 emiten MidCap.
Instrumen ASEAN CG Scorecard merupakan pengembangan dari OECD Principle on CG yang meliputi hak-hak pemegang saham, perlakuan yang setara terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, serta tanggung jawab dewan. Dari pertimbangan tersebut, IICD mencatat Top 50 Emiten Big Cap & Mid Cap.
Baca juga: Starbucks Buka Pabrik Senilai US$220 Juta di Luar Shanghai
Top 50 Emiten Big Cap di antaranya PT Bank BTPN Syariah Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten TBK, PT Bank Permata Tbk, PT Bank BTPN Tbk, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT XL Axiata Tbk.
Kemudian, PT Aneka Tambang Tbk, PT AKR Corproindo Tbk, PT Astra Internasional Tbk, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, PT Allo Bank Indonesia Tbk, PT BFI Finance Indonesia Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Indosat Tbk, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Siloam Hospitals Tbk, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Bank Ina Perdana Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank Syaria Indonesia Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Golden Energy Mines Tbk, PT Impack Pratama Industri Tbk, PT Indocement Tunggar Prakarsa Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Sementara Top 50 Emiten Mid Cap yaitu PT ABM Investama Tbk, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Matahari Department Store Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Timah Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Bank KB Bukopin Tbk, PT Gunung Raja Paksi Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Petrosea Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, dan PT TBS Energi Utama Tbk.
Selanjutnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Archi Indonesia Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Bank Mestika Dharma Tbk, PT Bisi International Tbk, PT Cikarang Listrindo Tbk, PT Dharma Satya Nusantara Tbk, PT Indonesian Paradise Property Tbk, PT Prodia Widyahusada Tbk, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, PT Ace Hardware Indonesia Tbk, PT Bank Mayapada Tbk, PT Bank Neo Commerce Tbk, PT Bank Raya Indonesia Tbk, PT Diamond Food Indonesia Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk, PT Energi Mega Persada Tbk, PT MNC Investama Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, PT Summarecon Agung Tbk, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk, PT Bank Amar Indonesia Tbk, PT Bhakti Multi Artha Tbk, PT Enseval Putera Megatrading Tbk, PT Hexindo Adiperkasa Tbk, PT Indomobil Multi Jasa Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Link Net Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan PT Uni-Charm Indonesia Tbk.
Lebih lanjut, untuk tahun ini, IICD memberikan apresiasi kepada para emiten dengan praktek CG terbaik (Big Cap & Mid Cap) kali ini dibagi menjadi 11 kategori. Khusus tahun ini, IICD memberikan kategori baru yaitu Leadership in Corporate Governance yang ditujukan kepada emiten yang telah lebih dari tiga kali berturut-turut memperoleh penghargaan the Best Overall dalam penilaian IICD, yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. (RO/Z-2)