05 June 2023, 13:19 WIB

BPS Catat Penurunan Inflasi pada Mei 2023


M. Ilham Ramadhan Avisena |

TINGKAT inflasi umum pada Mei 2023 tercatat berada di level 0,09% secara bulanan (month to month/mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,33% (mtm). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pendorong utama terjadinya inflasi di bulan ke-5 tahun ini.

"Tingkat inflasi bulanan Mei 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (5/6).

Dia menuturkan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami inflasi inflasi 0,48% (mtm) dan memberikan andil pada inflasi umum sebesar 0,13%. Namun inflasi makanan, minuman, dan tembakau itu diredam oleh deflasi yang terjadi pada pakaian dan alas kaki, dan transportasi.

Baca juga: LPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Tercatat kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki mengalami deflasi 0,46% (mtm) dan memberikan andil pada tingkat inflasi umum -0,02% (mtm). Sedangkan kelompok transportasi mengalami deflasi 0,56% (mtm) dan memberi andil pada inflasi umum -0,07% (mtm).

Pudji menambahkan, tingkat inflasi pada Mei tersebut didapat dari hasil pemantauan yang dilakukan BPS di 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi terjadi lantaran ada peningkatan IHK dari 114,74 di April 2023 menjadi 114,84.

Baca juga: IHRS 2023 Sajikan Masa Depan Lanskap Dunia Kerja

Adapun berdasarkan komponennya, inflasi inti tercatat sebesar 0,06% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,25%. Sedangkan andil inflasi inti terhadap inflasi umum di Mei 2023 mencapai 0,04% (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi inti ialah mobil, sewa rumah, air kemasan, dan upah asisten rumah tangga.

Sementara komponen harga bergejolak tercatat mengalami inflasi 0,49% (mtm) dan memberi andil pada inflasi umum 0,09% (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi ialah bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.

Lalu komponen harga diatur pemerintah tercatat mengalami deflasi 0,25% (mtm) dan memberikan andil pada inflasi umum -0,4% (mtm). "Penyumbang utama deflasi tersebut adalah komoditas tarif angkutan udara dan tarif angkutan antarkota," terang Pudji.

Dengan realisasi inflasi bulanan tersebut, maka inflasi tahun berjalan (year to date/ytd) mencapai 1,10% dan inflasi secara tahunan berada di level 4%.

(Z-9)

BERITA TERKAIT