PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja kuartal I-2023 dengan laba bersih sebesar US$82 juta dan EBITDA sebesar US$327 juta. Keduanya mencerminkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2022, mengimbangi realisasi harga minyak yang lebih rendah dibanding 2022.
Roberto Lorato, CEO, mengatakan perusahaan telah membuat awal yang baik di tahun 2023, dengan hasil operasional yang kuat, didukung oleh peningkatan permintaan energi regional yang mengarah pada Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan keputusan investasi baru.
"Fokus kami yang berkelanjutan pada efisiensi biaya telah menghasilkan biaya unit Minyak & Gas yang sangat baik," kata Roberto dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/5).
Merujuk pada risalah keuangannya, harga rata-rata minyak untuk kuartal I-2023 sebesar US$77,1/barel dan harga penjualan rata-rata gas adalah AS$7,4/ juta british thermal unit (mmbtu).
Hilmi Panigoro, Direktur Utama MedcoEnergi, puas dengan kinerja perusahaan yang sangat baik di kuartal I-2023.
"Kami akan menyampaikan rekomendasi Perseroan untuk dividen final tahun 2022 pada RUPST akhir bulan Mei mendatang," kata Hilmi.
Kembali ke kinerja perseroan, belanja modal pada kuartal ini mencapai US$58 juta, sebagian besar digunakan untuk menyelesaikan pengembangan gas di Natuna, pengembangan Minyak & Gas baru di Corridor dan IPP Geotermal Ijen.
Utang konsolidasi sebesar US$3,1 miliar, dan utang restricted group sebesar US$2,6 miliar. Pelunasan utang akuisisi Corridor sebesar US$850 juta di pertengahan 2024, sesuai jadwal.Sebesar US$472 juta telah dibayarkan sejak Maret 2022.
Kemudian kas dan setara kas tercatat sebesar US$683 juta dengan utang bersih sebesar US$2,4 milliar dan utang bersih terhadap EBITDA1 membaik menjadi 1,7x.
Biaya produksi Minyak & Gas turun menjadi US$6,2 per boe dari US$7,6 per boe pada kuartal I-2022, didukung sinergi dan biaya yang lebih rendah di Corridor.
Dari ikhtisar operasional minyak & gas, disebutkan produksi minyak & gas sebesar 165 mboepd naik 30% (yoy). Panduan produksi untuk 2023 telah ditetapkan sebesar 160 mboepd.
elanja modal minyak & gas tercatat US$47 juta, digunakan untuk pengembangan proyek baru di PSC Corridor dan South Natuna Sea Block B.
Pada usaha Medco Power, penjualan ketenagalistrikan sebesar 1.053 GWh, meningkat 26% (yoy) dengan tambahan kontribusi penuh IPP Riau 275MW dan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sumbawa 26 MWp.
Keputusan investasi final telah diambil untuk mengembangkan fasilitas geotermal 34 MW fase 1 di Ijen, Jawa Timur. Pengeboran pengembangan sedang berlangsung dan fasilitas ini akan mulai beroperasi pada 2024.
Medco Power dan perusahaan energi Indonesia lainnya menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk berkolaborasi dengan beberapa Original Equipment Manufacturer (OEM) dalam pengembangan energi terbarukan dan peluang rantai pasok antara Indonesia dan Singapura.
Untuk usaha Amman Mineral (AMNT), produksi tembaga AMNT 91 Mlbs dan produksi Emas sebesar 150 Koz, menyusul peningkatan produksi Fase 7. Harga Tembaga meningkat 11% menjadi US$$5,0/lbs.
Untuk panduan perseroan di 2023, yaitu produksi minyak & gass 160 mboepd, penjualan ketenagalistrikan 4.000 GWh, biaya produksi minyak & gas di bawah US$10/boe, total belanja modal untuk minyak & gas US$250 juta dan ketenagalistrikan US$80 juta. (Try/E-1)