INDUSTRI maritim, khususunya pada sektor pembangunan kapal, harus berperan secara signifikan terhadap pertumbumbuhan ekonomi bangsa. Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produk industri perkapalaan secara berkesinambungan.
"Dampaknya yang diharapkan ialah dapat membantu perekonomian nasional. Selain itu juga menyerap tenaga kerja produktif dalam negeri," ujar Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Alfatekelits), Gigih Retnowati, di Ruang Garuda, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (24/5).
Dia menambahkan, untuk menyatukan langkah ke arah sana, Alfatekelits menggelar Diskusi Kelompok Terarah (FGD) terkait TKDG dengan Tema : Penguatan Nilai TKDN Terhadap Pembangunan Kapal di Indonesia.
Kegiatan diskusi ini, lanjutnya, juga sebagai bagian perwujudan visi Alfatekelits untuk menjadi yang terdepan sebagai wadah dinamika dan aktivitas alumni Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITB dalam pembangunan maritim di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini pula, pengurus wilayah Jabodetabek Alfatekelits berusaha untuk melaksanakan amanat 7 prinsip dasar program kerja yang lebih terkenal dengan sebutan Sapta Andhika Sabda Samudra," lanjut Retnowati.
Dia menjelaskan ke tujuh prinsip itu ialah kebersamaan, digitalisasi, profesionalisasi, keselarasan, pengabdian, inkubasi bisnis dan kajian keilmuan.
"Tugas mulia itu harus kita emban bersama. Tidak ada jalan lain untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia selain bersatu padu untuk mewujudkannya. Semoga peran serta kita ini tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia dan dapat dikenang oleh generasi penerus kita sebagai sebuah warisan," tandasnya.
Deklarasi Garuda
Sementara itu, Sekjen Alfatekelits Heru Hermawan menambahkan, FGD menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Nila kumalasari dari Kementerian Perindustrian, Raja Oloan Saut Gurning dari ITS, Laksma TNI Sri Yanto dari Kementerian Pertahanan, Fathul Nugroho dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, serta sejumlah pegiat dan pebisnis industri perkapalan di Tanah Air.
"FGD ini di Ruang Garuda ini menghasilkan Deklarasi Garuda. Dalam deklarasi itu, kami bersepakat bahwa sebagai negara kepulauan yang besar maka Industri Maritim di Indonesia harus menjadi penggerak perekonomian bangsa," ungkapnya.
Selain itu, penguatan ekosistem industri maritim harus selalu diperhatikan melalui usaha-usaha bersama untuk meningkatan kemampuan produk dalam negeri yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan industri maritim.
"Deklarasi Garuda akan melandasi pola pikir dan pola sikap kami ke depan secara bersama-sama,” tandas Heru. (N-2)