TAHUN lalu merupakan masa yang sangat tidak terduga bagi industri pertambangan batu bara di Indonesia. Ini karena kenaikan harga batu bara acuan hingga tingkat tertinggi sebesar AS$330,97 per ton pada Oktober 2022 dan ditutup pada harga AS$281,48 per ton di Desember 2022. Akibatnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) mencatatkan pendapatan sebesar AS$449,53 juta pada 2022 atau meningkat 45,09% apabila dibandingkan 2021 sebesar AS$309,84 juta.
"Secara internal, direksi perseroan memanfaatkan peluang momentum naiknya harga batu bara tersebut dengan melakukan pengembangan usaha pada anak perusahaan. Untuk ke depan, perseroan berencana untuk tetap mempertahankan eksistensinya di bidang pertambangan batu bara, melalui anak perusahaan lain, dan untuk menjawab sentimen dunia
internasional terhadap energi fosil," ujar Direktur Mitrabara Adiperdana, Syadaruddin, pada Rabu (24/5/2023).
Perseroan bertekad untuk mulai melakukan pengembangan di bidang lain, termasuk pengembangan di bidang energi terbarukan (industri wood pellet dan penyedia rooftop solar panel). Ada pula berbagai kegiatan usaha penunjang sehubungan dengan pertambangan.
Baca juga: Aspebindo Kritik Kebijakan Relaksasi Ekspor Mineral
Laba tahun berjalan perseroan pada 2022 mencapai AS$179,39 juta atau mengalami kenaikan sebesar 78,39% dibandingkan 2021 yang tercatat AS$100,56 juta. Peningkatan tersebut disebabkan kenaikan harga penjualan batu bara 2022 yang signifikan dibandingkan 2021.
Pada sisi kinerja keuangan, beberapa indikator mengalami peningkatan. Sebut saja, beban pokok penjualan yang naik 29,36% dari AS$142,05 juta pada 2021 menjadi AS$183,76 juta di 2022.
Baca juga: Raksasa Cip Taiwan TSMC Pertimbangkan Bangun Pabrik di Jerman
Karena itu, perusahaan yang bergerak di pertambangan batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) akan melakukan pembagian dividen tunai sekitar Rp1,18 triliun kepada seluruh pemegang saham. Ini salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, termasuk rencana pembagian dividen tunai. (RO/Z-2)