DEPUTI I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta mengatakan pembangunan dan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur tetap dilanjutkan. Pengembangan DPSP Borobudur terkendala antara lain pembebasan lahan masyarakat.
“Sesuai arahan Presiden Jokowi, pembangunan sektor pariwisata difokuskan pada lima DPSP, salah satunya Borobudur,” tegas Febry, saat memimpin rapat koordinasi pengembangan DPSP Borobudur, di Yogyakarta, Rabu (24/5).
Pemerintah, terang dia, sudah membangun fasilitas pendukung antara lain beberapa bandara yang terkoneksi dengan transportasi kereta api, seperti Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo. Selain itu, DPSP Borobudur, imbuhnya, juga akan terhubung dengan Jalan Tol Trans Jawa yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan industri kreatif lokal.
Baca juga: Indonesia Kantongi Potensi Devisa Rp5,3 Triliun dari Pameran ITB Berlin 2023
Sementara terkait akomodasi dan fasilitas, sambung Febry, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun berbagai sarana dan prasarana dasar maupun penunjang, termasuk renovasi 362 hunian pariwisata yang tersebar di 20 desa.
“Realisasi investasi di bidang restoran dan perhotelan pada periode 2018-2022 juga sangat tinggi. Begitu pun dengan penanaman modal asing dan dalam negeri,” tambah Febry.
Baca juga: Tarif Baru Borobudur Diperkirakan Rp100 Ribu Hingga Rp150 Ribu untuk Wisatawan Nusantara
Pada kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin mengungkapkan beberapa kendala terkait pengembangan DPSP Borobudur. Ia menyebut banyaknya pekerja pariwisata yang beralih profesi sejak masa pandemi Covid-19.
“50% pekerja pariwisata telah beralih profesi akibat pandemi,” ungkapnya.
Menurutnya, pengembangan DPSP Borobudur, juga terkendala pembangunan infrastruktur di lahan otorita, seperti rencana pelebaran ruas jalan Pasar Plono-Kebun Teh Nglinggo yang saat ini masih terjadi negosiasi alot dengan sebagian masyarakat dalam pembebasan lahan.
"Kami berharap pembebasan lahan dapat didukung dan dipercepat, karena ruas jalan ini tidak hanya bermanfaat bagi sektor pariwisata, tetapi juga berdampak positif untuk mendukung aktivitas masyarakat sekitar,” ucap Agustin. (ind/Z-7)